Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Faktor Utama Penyebab Kadar Kolesterol Tidak Terkendali

Kompas.com - 06/06/2022, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Tubuh kita memerlukan kolesterol demi mendukung proses metabolisme.

Tetapi ketika kadar kolesterol berlebihan dan tidak terkendali, sederet penyakit berbahaya akan muncul, seperti serangan jantung dan stroke.

"Kita menggunakan kolesterol untuk melakukan berbagai hal," jelas ahli pengobatan keluarga Kate Kirley, MD.

"Tubuh menciptakan kolesterol untuk fungsi tertentu di dalam tubuh, dan ada beberapa jenis kolesterol yang membantu dan melindungi tubuh."

Baca juga: Jaga Kadar Kolesterol, Perhatikan Kebiasaan Makan Kita

Kirley menyampaikan, high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik berfungsi melindungi jantung dan pembuluh darah dengan menyerap kolesterol dan membawanya kembali ke organ hati.

Sementara itu, low-density lipoprotein atau kolesterol LDL merupakan jenis kolesterol yang bisa berbahaya untuk jantung karena kolesterol akan menumpuk di dinding pembuluh darah.

Inilah beberapa faktor yang membuat kadar kolesterol kita mencapai tingkat berbahaya dan tidak terkendali.

1. Riwayat keluarga

Jika kita dibesarkan di keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi, maka kita perlu waspada, catat Kirley.

"Salah satu faktor terbesar yang menentukan kadar kolesterol kita adalah gen kita," kata dia.

"Sulit mengetahui bagaimana gen memengaruhi kolesterol kita, tetapi kolesterol tinggi cenderung diturunkan dalam keluarga."

Sebagian besar orang tidak memerlukan pengujian genetik, kecuali jika mereka memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi.

Baca juga: Cara Penyajian Kopi Rupanya Pengaruhi Kadar Kolesterol, Seperti Apa?

"Karena gen adalah sesuatu yang tidak dapat kita ubah, itu sebabnya pengobatan merupakan alat penting untuk mengatasi kolesterol tinggi."

2. Kegemukan atau obesitas

Kelebihan berat badan dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi dalam darah.

"Ada banyak orang yang menderita diabetes, memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, tetapi berat badannya normal," ungkap ahli jantung Theodore Feldman, MD.

Selain itu, sebagian orang dengan obesitas memiliki tekanan darah, gula darah, dan kolesterol yang normal.

"Namun semakin bertambah berat badan kita, semakin besar kemungkinan kita menderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes atau penyakit jantung," sambungnya.

3. Merokok

Ada hubungan kuat antara kebiasaan merokok dengan kadar kolesterol tinggi.

"Jika kita kelebihan berat badan atau obesitas atau perokok, maka lebih penting bagi kita untuk mengetahui kadar kolesterol," tutur Feldman.

"Apabila kita bisa menurunkan angka kolesterol, maka semakin tinggi manfaat yang akan kita dapatkan."

4. Wanita berisiko lebih besar

Studi menunjukkan, banyak wanita memiliki kadar kolesterol tinggi dan tidak menyadari hal itu.

Baca juga: Kolesterol Tinggi Saat Lebaran, Makanan Tinggi Serat Solusinya

"Sekitar 45 persen wanita di atas usia 20 tahun memiliki kolesterol total 200 mg/dl ke atas," catat ahli jantung Erin Donnelly Michos, MD.

Tetapi, lanjut Michos, satu survei dari American Heart Association menemukan, sebanyak 76 persen wanita mengaku tidak mengetahui berapa kadar kolesterol mereka.

"Tingkat trigliserida yang tinggi tampaknya memprediksi risiko penyakit jantung yang lebih besar pada wanita dibandingkan pria."

Berkonsultasi ke dokter

Demi mendapatkan jawaban pasti terkait kadar kolesterol dalam darah, cobalah memeriksakan diri ke dokter.

"Jika kita memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini, sangat penting untuk berbicara dengan dokter," kata Cho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com