ADA anjuran yang barangkali sudah sering kita dengar-- bahkan mungkin kita menganjurkan kepada anak-anak. Isinya, carilah sahabat sebanyak-banyaknya, jangan sekali-kali mencari musuh.
Anjuran bijaksana ini mendorong kita untuk memperluas pergaulan, menjalin pertemanan dengan sebanyak-banyaknya orang.
Anjuran yang bagus ini tetap harus diterapkan secara berhati-hati, jangan sekadar banyak jumlah, melainkan terutama kualitasnya.
Persahabatan dengan banyak orang tentu baik, tapi kualitasnya seyogianya tetap diperhatikan.
Apa yang dimaksud dengan kualitas dalam persahabatan? Dalam persahabatan, ada banyak orang atau kelompok orang yang kita temui.
Kalau kita bergaul dengan orang lain, baik secara individu maupun kelompok, maka cepat atau lambat kita akan dipengaruhi olehnya.
Apalagi persahabatan yang berlangsung adalah persahabatan yang intensif. Banyak waktu yang dialokasikan dalam hubungan ini. Risikonya adalah, kita akan menjadi seperti siapa yang kita ajak bergaul.
Itulah sebabnya, tepat sekali apa yang dinyatakan oleh Jim Rohn, bahwa “dirimu adalah rata-rata dari lima orang yang paling banyak menghabiskan waktu bersamamu.”
Dengan kata lain, kita menjadi orang seperti siapa, tergantung pada pergaulan kita.
Jadi, bagaimana? Ya, kita mesti tetap berhati-hati dalam memilih sahabat dalam pergaulan. Sebab, persahabatan akan membawa kita menjadi pribadi yang diwarnai oleh kepribadian atau karakter sahabat-sahabat kita itu, terutama sahabat terdekat kita.
Ada orang menjadi terpuruk dan terseret ke dalam dunia yang justru merusak dirinya sendiri karena salah pergaulan.
Ia memiliki sahabat-sahabat yang kemudian menariknya ke bawah agar sama seperti mereka.
Misalnya, sahabat-sahabat yang menarik untuk minum minuman keras, untuk mengkonsumsi narkoba, untuk menjadi perokok berat -- yang konon katanya nggak apa-apa, untuk menjadi pencuri, perampok, dan sebagainya.
Sebaliknya, tidak kurang persahabatan yang membuahkan kemajuan di bidang yang ditekuni bersama, misalnya di bidang bisnis, pendidikan, dan sebagainya.
Persahabatan jenis yang terakhir ini, bukan menarik kita jatuh terpuruk, melainkan mendorong dan menguatkan kita untuk maju dan memiliki semangat dalam menghadapi tantangan dan problematika kehidupan.