Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Desainer Nike Bikin Sepatu ala Jordan untuk Cegah Amputasi Kaki

Kompas.com - 07/06/2022, 08:06 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mantan desainer Nike, Michael DiTullo, menciptakan sepatu yang terinspirasi dari Air Jordan untuk mencegah amputasi kaki karena luka diabetes.

Dinamakan Foot Defender, sepatu ini punya desain bulky namun dengan bukaan bagian depan yang membantu kaki pengguna masuk lebih cepat dan mudah.

Ide untuk membuat sepatu itu pertama kali datang ketika DiTullo mendapat tawaran kerja sama dari spesialis penyakit kaki, Jason Hanft.

Ajakan kolaborasi diberikan lantaran Hanft resah dengan tingginya angka amputasi kaki penderita diabetes di AS karena luka yang tak kunjung sembuh.

Sebelum Foot Defender tercipta, Hanft pertama-tama mengumpulkan data pasien di kliniknya selama 20 tahun ke belakang.

Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah teknik terbaru dalam perawatan luka mampu menurunkan tingkat amputasi kaki penderita diabetes.

Sayangnya temuan Hanft mendapati jumlah amputasi kaki karena diabetes tidak berkurang.

Bahkan, temuannya tidak berkontribusi banyak bagi penurunan total amputasi kaki penderita diabetes di AS yang setiap tahun mencapai 200.000 kasus.

Di sisi lain, Hanft yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan statistik dan analis menemukan fakta yang mengejutkan.

Ternyata pasiennya sendiri berhenti mengikuti nasehatnya tentang cara perawatan luka karena tidak patuh.

Padahal luka sekecil apa pun di kaki bagi penderita diabetes sangat berbahaya karena sulit untuk sembuh, terutama di bagian tapak dan lengkungan kaki.

Tidak mengherankan jika sebagian dari mereka yang harus kehilangan salah satu kakinya karena faktor tersebut.

Sementara itu, Hanft juga mewawancarai 5.000 pasien bersama dokter untuk menelisik mengapa luka di kaki penderita diabetes sulit disembuhkan.

Kebanyakan dari mereka lantas mengatakan, sepatu khusus –yang awalnya diperuntukkan bagi penanganan cedera- sulit untuk dipakai.

Dari sini Hanft lantas memiliki ide untuk membuat sepatu yang mudah dipakai penderita diabetes yang lebih memadai.

Baca juga: Mencegah Prediabetes Menjadi Diabetes, Bagaimana Caranya?

Awal mula keterlibatan DiTullo

DiTullo yang pernah bekerja untuk Nike, Jordan, dan Reebok diajak oleh Hanft menciptakan sepatu untuk membantu penderita diabetes menangani lukanya.

Hal pertama yang langsung diperhatikan DiTullo adalah mencari cara agar tekanan di kaki berkurang.

Di samping itu, ia menemukan kesalahan pada sepatu khusus yang sebelumnya digunakan penderita diabetes.

DiTullo mendapati sepatu mereka miring 10 milimeter dan faktor ini membuat luka semakin parah karena diabetes.

Ia mencari akal agar sepatu yang nantinya dirancang dapat mendorong tapak kaki depan supaya seimbang saat dipakai dan dapat digunakan untuk berlari.

Pada akhirnya ia menurunkan tumit sebanyak 12 milimeter pada sepatu yang dirancangnya untuk memposisikan kembali posisi ini di kaki pemakai.

DiTullo menyebut perubahan sebesar 12 milimeter memberikan banyak perbedaan.

Hal lain yang dilakukannya ketika merancang Foot Defender adalah menempatkan mold shell di bagian dalam layaknya sepatu ski.

Keputusan itu diambil DiTullo karena sepatu khusus yang sebelumnya dikeluhkan penderita diabetes memiliki rocker.

Ada pun, rocker merupakan bantalan melengkung di bagian bawah sepatu yang dirancang untuk meningkatkan gaya berjalan pemakainya.

DiTullo menilai ketika penderita berjalan hanya dengan satu rocker maka tekanan ke kaki secara berlawanan lebih banyak dan memperparah luka.

"Ini terkunci melalui pergelangan kaki sehingga Anda tidak bisa bersandar ke depan. Lalu di bagian depan ada serat karbon," kata DiTullo.

Untuk menyempurnakan sepatu rancangannya, mantan desainer Nike tersebut menggunakan busa EVA yang kebanyakan dipakai untuk sneaker.

Bahkan, lapisan berbahan empuk turut ditambahkan supaya Foot Defender lebih punya daya tahan.

Baca juga: Waspadai 6 Tanda Awal Penyakit Diabetes

Foot DefenderFoot Defender Foot Defender

Dibalut desain yang kece

DiTullo yang dipercaya Hanst membuat sepatu khusus penderita diabetes juga memikirkan cara agar alas kaki rancangannya tidak terlihat seperti alat bantu medis.

DiTullo kemudian membawa rancangannya ke pabrik sepatu –bukan ke pabrik alat-alat kesehatan- supaya sepatu lebih cocok dan presisi.

Cara itu memungkinkan bagian keras yang dicetak dengan injeksi masuk ke dalam sepatu, sementara lapisan luar yang lembut menyembunyikannya.

Ia juga menambahkan sol datar yang biasa digunakan pada sepatu skate supaya kaki pemakainya tetap rata.

Alas tersebut dipadukan DiTello dengan pola herringbone yang biasa dipakai di sepatu basket agar tidak slip saat dipakai.

Untuk menunjang kenyamanan pemakai Foot Defender, ia menambahkan velcro supaya bagian depan sepatu dapat dibuka agar kaki masuk lebih mudah.

Komponen terakhir yang ditambahkan DiTullo adalah pump seperti di sepatu Reebok 1980-an agar engkel terkunci dan tidak bergeak ke atas-bawah.

Menurut penelitian perusahaan, komponen Foot Defender dapat mengurangi gaya di bagian bawah kaki hingga 80 persen ketimbang produk lain di pasaran.

Setelah dicetuskan, sepatu buatan DiTello memenangkan penghargaan dari Symposium on Advanced Wound Care yang dihelat awal tahun ini.

Baca juga: 5 Gaya Hidup yang Wajib Diubah Penderita Diabetes Tipe 2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com