Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Saat Berenang di Sungai, Perhatikan Suhu dan Arusnya

Kompas.com - 07/06/2022, 13:32 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Ridwan Kamil menduga putranya mengalami kram sehingga terseret Sungai Aare, Bern Swiss.

Kondisi tersebut membuat nyawa Eril tak tertolong meskipun memiliki fisik yang prima dan pandai berenang.

"Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya, dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula, jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," kata Gubernur Jawa Barat ini, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com hari ini.

Meski demikian, pria yang berprofesi sebagai arsitek ini tetap berusaha mengikhlaskan musibah yang dialami keluarganya ini.

Baca juga: Seperti Ridwan Kamil, Cara bagi Orangtua Hadapi Duka Ditinggal Anak

Panduan berenang dengan aman di sungai

Berenang di sungai memang bukan aktivitas yang asing bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.

Anak-anak hingga orang dewasa banyak yang menghabiskan waktu dengan asyik berenang di sungai bersama teman-teman.

Namun kita perlu berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan dan menjadi korban karena kelalaian yang diperbuat sendiri.

Dokter Muslim Kasim, ahli kesehatan yang juga aktif membagikan edukasi di media sosial mengatakan peristiwan yang menimpa Eril bisa menjadi pelajaran berharga.

"Kejadian di sungai aare, bern swiss ini harusnya bisa jadi pengingat buat kita semua saat hendak berenang di sungai," katanya, dikutip dari Instagramnya.

Berikut adalah sejumlah panduan yang dibagikannya:

Cek kondisi cuaca dan suhu air

Suhu air sungai umumnya lebih dingin dibandingkan suhu udara sekitar yang kerap membuat orang lengah.

Hal ini pula yang menjadi salah satu risiko terbesar ketika kita berenang di perairan terbuka seperti sungai.

Saat suhu air lebih dingin daripada udara di sekitar kita maka tubuh dapat mengalami syok dan sulit bernapas.

Kondisi ini bisa memicu kepanikan sehingga kita sulit mengontrol tubuh dan dan tidak mampu menyelamatkan diri.

Baca juga: Sederet Manfaat Berenang di Air Dingin untuk Tubuh

Bawa pelampung dan peluit

Dianjurkan untuk membawa pelampung ketika kita berenang di sungai, khususnya ketika kurang mahir berenang.

Sedangkan peluit sangat berguna untuk memanggil pertolongan jika terjadi kondisi darurat seperti hanyut terbatas arus.

Jangan sendirian

Ilustrasi berenangoneinchpunch Ilustrasi berenang
Pastikan mengajak orang lain ketika ingin berenang di sungai, baik teman atau keluarga.

Hal ini sebagai pencegahan jika terjadi masalah sehingga kita bisa mendapatkan bantuan dan diselamatkan sesegera mungkin.

Lakukan peregangan

Peregangan sebelum berenang di sungai berguna untuk membuat otot lebih lentur dan mencegah kram saat masuk ke air.

Lakukan pemanasan ringan sebelum yakin benar-benar siap berenang dan merasakan dinginnya air.

Baca juga: 8 Manfaat Peregangan Menurut Para Ahli, Apa Saja?

Makan dan minum cukup

Berenang, apalagi di sungai, bisa menjadi aktivitas yang sangat menguras tenaga dan melelahkan.

Jadikan pastikan kita sudah makan cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang memadai.

Jangan lupa minum banyak air untuk mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh ketika berenang.

Hindari area berbahaya

Cegah risiko kecelakaan di sungai dengan menghindari berbagai titik yang berbahaya.

Misalnya bebatuan, dekat dengan dermaga atau pemecah gelombang atau memiliki karang yang tajam.

Jangan menyelam

Sungai sangat berbeda dengan kolam renang jadi sebaiknya hindari perilaku yang berbahaya.

Termasuk pula menyelam yang sangat berisiko karena kita tidak mengetahui apa yang ada di bawah air dan bahayanya.

Kita juga bisa terhindar dari kemungkinan terseret arus dasar air yang bisa saja lebih kencang dari di permukaan.

Baca juga: 4 Cara Membakar Kalori Lebih Banyak Saat Berenang, Mau Tahu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com