Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Ini Kata Psikiater tentang Fenomena "Childfree" di Kalangan Pasangan Muda

Kompas.com - 08/06/2022, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Childfree atau menikah tanpa anak sempat menjadi buah bibir yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Dilansir dari Cambridge Dictionary, istilah ini merujuk pada orang atau pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak atau keturunan.

Di Indonesia, keputusan yang bersifat personal ini acap kali dipandang tabu dan sensitif karena dianggap mendobrak budaya serta agama.

Meskipun demikian, keputusan ini tetap dijalankan oleh banyak pasangan muda, seperti YouTuber Gita Savitri Devi bersama dengan suaminya.

Lantas, apa yang menjadi alasan sebenarnya dari pelaku childfree ini? Mengapa banyak pasangan muda memilih keputusan ini? Selain itu, apakah ada perspektif psikologis dari childfree?

Bersama dr. Dharmawan A. Purnama, seorang PhD. Psychiatrist, psikiater dari FKUI, dan Doktor Filsafat STF Driyarkara, kita akan diajak untuk menjawab pertanyaan tersebut dalam episode siniar (podcast) Anyaman Jiwa bertajuk “Tren Childfree di Kalangan Pasangan Muda”.

Alasan Childfree

“Orang memilih childfree itu ada banyak alasan, bukan hanya masalah emosional atau trauma masa lalu, tetapi (juga) ada masalah kondisi fisik dan kesehatan pasangan,” ungkap Dharmawan.

“Kemudian juga pada pemeriksaan kesehatan pranikah ada penyakit bawaan yang kemungkinannya serius untuk muncul bila mempunyai anak (sehingga mereka memilih childfree),” tambahnya.

Baca juga: Dampak Besar Perceraian pada Anak

Beragamnya alasan seseorang atau pasangan memutuskan untuk childfree ini membuat kita tidak bisa melihat fenomena ini dari sudut pandang negatifnya saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com