Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Apa Kabar Era “New Normal”?

Kompas.com - 09/06/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

RATUSAN pengunjung mal bersorak-sorai kegirangan, bergoyang, dan berdendang mengiringi suara sang biduan yang beradu keras dengan musik yang menghentak cepat.

Sebuah konser “gratisan” di sebuah mal terkemuka di Jakarta Barat seolah menghantarkan pengunjung ke dimensi yang berbeda dari pandemi yang belum dinyatakan resmi berakhir.

Tiada lagi jaga jarak, semua berhimpitan. Tangan kanan diacungkan ke atas sambil memegang ponsel untuk merekam gerak tari nan memukau.

Untung pengunjung cukup tertib dan tidak ada aksi dorong-mendorong. Bersyukur juga semua pengunjung masih disiplin menggunakan masker. Walau tak sedikit yang mulai menurunkan masker hingga ke dagu.

“Saya bahagia sekali hari ini setelah sekian lama menunggu ini terjadi,” seru sang biduan membuka pertunjukan. Pengunjung bertepuk tangan senang.

Dua tahun lebih sudah pandemi berlangsung. Di bulan ini, Juni 2022, pemandangan sudah jauh berbeda. Seperti di mal itu.

Ketika Presiden Joko Widodo menyatakan masker sudah boleh dilepas jika beraktivitas di luar ruang dan tidak banyak kerumunan orang, masyarakat menyambut dengan gembira.

Tak kurang pakar kesehatan menganjurkan agar warga tetap bermasker, terutama untuk lansia.

Tak sedikit pula warga yang tetap mempertahankan kebiasaan bermasker dengan sejumlah alasan masuk akal.

Prediksi dua tahun lalu

Dua tahun lalu sejumlah pengamat memprediksi adanya perubahan perilaku masyarakat yang akrab disebut era new normal atau ada yang menyebut adaptasi kebiasaan baru, setelah pandemi terkendali atau berakhir.

Lembaga riset Inventure, misalnya, pernah merilis 100 (seratus) prediksi new normal, kehidupan setelah Covid-19.

Prediksi tersebut dibagi ke dalam sepuluh kategori, yaitu: 1) kehidupan keluarga, 2) kehidupan urban dan kota, 3) kehidupan sosial dan religius, 4) kehidupan digital dan privasi, 5) belanja dan konsumsi, 6) kehidupan pekerja dan profesional, 7) pembelajaran dan sekolah, 8) leisure dan perjalanan, 9) hiburan, dan 10) bandara dan penerbangan.

Dari sepuluh kategori itu, dapat dikatakan semua cenderung kembali ke aktivitas seperti biasa. Orang kembali bekerja di kantor.

Umat beragama kembali beribadah di rumah peribadatan. Pelajar belajar di sekolah. Mahasiswa kembali ke kampus. Bandara mulai ramai. Orang pergi berwisata seperti dulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com