KOMPAS.com - Menjalin hubungan persahabatan dengan lawan jenis setelah kita memiliki pasangan atau menikah bukanlah hal yang tabu.
Dalam hidup, kita memang memerlukan hubungan yang intim secara emosional dengan orang lain yang bukan pasangan kita.
Teman dekat yang notabene lawan jenis ini biasanya ditemui dalam lingkungan sosial maupun pekerjaan.
Tetapi alangkah baiknya mewaspadai, apakah kedekatan kita dengan lawan jenis termasuk kedekatan platonis, atau justru berubah menjadi perselingkuhan emosional?
Ada perbedaan yang jelas antara persahabatan platonis (platonic intimacy) dengan selingkuh emosional (emotional cheating).
Umumnya, kedekatan platonis merupakan kedekatan emosional yang terdapat pada dua orang yang bersahabat baik.
"Individu yang memiliki persahabatan intim secara emosional dengan kita adalah orang-orang yang melihat kita apa adanya."
Begitu dikatakan Zoe Kors, pakar keintiman serta pelatih seks dan keintiman di aplikasi kesehatan seksual Coral.
Dalam menghadapi seorang sahabat dekat, kita peduli dengan sudut pandang mereka, bahkan mencurahkan isi hati kita kepada mereka. Hal ini berlaku dua arah.
Walau demikian, posisi sahabat atau teman akrab ini hanyalah sebatas teman. Kita tidak berniat untuk membawa hubungan tersebut ke arah emosional atau seksual.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.