KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 dimulai, bersepeda menjadi salah satu olahraga yang paling diminati masyarajat Indonesia.
Pasalnya, selain menyehatkan, bersepeda memang merupakan olahraga yang cukup menyenangkan dan praktis. Tak heran, banyak yang menyukainya.
Nah perlu diketahui, bersepeda sendiri sebenarnya dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk latihan aerobik yang berfungsi menguatkan jantung dan paru-paru, sama seperti berjalan kaki, mendayung, atau berenang.
Secara umum, orang dewasa direkomendasikan untuk melakukan sekitar 150 menit latihan aerobik setiap minggu.
Jadi, kita bisa bersepeda setiap hari jika ingin memulai rutinitas kita. Apalagi, bersepeda adalah olahraga low impact, sehingga aman bagi sendi dan otot-otot tubuh.
Baca juga: Serba-serbi Tata Cara dan Manfaat Bersepeda
Lalu jika bicara soal rincian manfaat kesehatan bersepeda, ada lima hal yang menjadi manfaat utamanya.
Simak paparan dari terapis fisik Jaclyn Kubiak, PT, DPT, berikut ini untuk mengetahuinya.
Seperti latihan aerobik lainnya, bersepeda dapat membangun kekuatan dan daya tahan otot, meski itu dilakukan dari dalam ruangan (sepeda statis).
“Otot paha belakang akan lebih aktif sekitar 17%, paha depan 17% dan glutes 15 sampai 17%,” jelas Dr. Kubiak.
Intinya, bersepeda dapat membantu merampingkan paha depan, paha belakang, betis, dan pinggul. Dengan cara ini, tubuh bagian bawah menjadi lebih fleksibel dari waktu ke waktu. Plus, otot inti dan lengan mendapatkan latihan yang baik.
Bersepeda juga dapat meningkatkan keseimbangan.
Sebab, kita harus berada dalam posisi tertentu saat mengendarai sepeda, baik indoor atau outdoor.
Nah, hal ini akan membantu melatih tubuh dam menjaga postur yang lebih baik.
Baca juga: Bersepeda Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan, Kata Ahli
Manfaat lain dari bersepeda dalam ruangan menunjukkan betapa mudahnya kita memasukkan latihan lain ke dalam sesi bersepeda.
Jadi, setelah benar-benar merasa nyaman dengan bersepeda, kita bisa mulai berolahraga dengan gerakan yang berpusat pada bagian tubuh lainnya.
“Dengan cara ini, kita bahkan bisa melatih bagian lain dari tubuh,” ujar Dr. Kubiak.
Bersepeda juga bisa baik untuk pikiran kita. Pertama, ini membantu menciptakan endorfin positif di otak.
“Sudah terbukti bahwa bersepeda mengurangi kecemasan dan depresi,” kata Dr. Kubiak.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena kita bisa membuatnya menjadi olahraga yang menyenangkan. Misalnya, dengan melakukannya bersama teman-teman di luar rumah.
Dan jika kita baru memulainya, mengkustomisasi cara bersepeda kita sendiri akan membuatnya makin menyenangkan.
“Kita dapat mengubah intensitasnya sesuka hati. Ini bisa jadi sangat mudah atau sangat menantang, tergantung apa yang kita inginkan,” lanjut Dr, Kubiak.
Karena bersepeda adalah olahraga low impact, bersepeda bisa menjadi bentuk olahraga yang ideal jika menderita radang sendi atau osteoartritis.
Pasalnya, bersepeda tidak memberi banyak tekanan pada persendian.
“Ketika kita menggerakkan kaki dan membuat sendi-sendi itu bergerak, itu akan meningkatkan cairan sendi dan meningkatkan suplai darah ke area itu,” jelas Dr. Kubrak.
“Jika meningkatkan semua hal itu pada saat yang bersamaan, maka itu akan membantu melumasi sendi serta mengurangi rasa sakit yang dialami karena radang sendi,” lanjutnya.
Baca juga: Sering Dilupakan, Begini Manfaat Bersepeda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.