Kapal perang Angkatan Laut Inggris itu karam di tengah laut menewaskan 130-250 orang.
Banyak dari korban tinggal di kapal karena ada protokol tertentu yang membuat mereka tidak dapat meninggalkan kapal sebelum aba-aba.
Karamnya kapal militer Inggris itu konon terjadi setelah James dan kapten James Ayres berdebat soal navigasi kapal untuk menghindari gundukan berbahaya.
Kapal itu tenggelam setelah menabrak gundukan dan mogok di perairan tesebut pada pukul 05.30 waktu setempat.
James menunda meninggalkan kapal sampai menit terakhir kapal tenggelam. Beberapa tokoh penting dari kejadian ini berhasil diselamatkan, termasuk kapten kapal.
Calon Raja itu tidak bertanggung jawab dan malah menyalahkan Ayres, yang kemudian diadili di pengadilan militer dan dipenjara.
James kemudian melanjutkan pemerintahan dan dinobatkan menjadi Raja James II atau Duke of York dari 1685-1688.
Kapal yang dirancang di Limehouse, London itu diluncurkan pada 1654, membawa James ke Edinburgh untuk menjemput istrinya yang sedang hamil besar.
Tujuannya adalah untuk membawa mereka kembali ke istana Raja Charles II di momen kelahiran pewaris laki-laki yang sah.
Kapal berlayar di Portsmouth, dan James bergabung di Margate, Kent.
Baca juga: Jika Terbukti Kapal Karam Itu adalah Van der Wijck, Saya Harap Jadi Aset Nasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.