Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2022, 09:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Begitu banyak orangtua mencoba membuat anak terhindar dari kegagalan. Namun orangtua Nia justru sebaliknya.

Baca juga: Pembawa Acara AS Kenang Curhat Putri Diana dalam Mengasuh Anak

"Saya rasa mereka bersemangat untuk menyaksikan proses saat saya tumbuh dewasa dan memelajari pelajaran itu," jelas Nia.

"Ayah mengajari saya bahwa dalam luka terdapat pemberian, dan dalam kegagalan terdapat peluang."

4. Tidak mengendalikan, tetapi memantau anak

Anak membutuhkan waktu untuk menemukan jalan hidup mereka. Banyak yang mengalami periode di mana anak kehilangan arah.

Dalam situasi ini, beberapa orangtua menganggap anak-anak mereka tersesat ke jalan yang salah.

Namun, orangtua dari anak yang tumbuh menjadi pengusaha cenderung melihat anak mereka sedang menggali atau menjelajahi sesuatu.

Jika kita ingin membesarkan anak agar menjadi pengusaha sukses, pimpinlah anak dengan mengikuti ke mana pun anak pergi, bukan mengendalikan anak.

Menurut pengarang Kenneth Ginsburg, bukan perkara mudah untuk membiarkan anak menemukan jalan mereka sendiri.

"Kita ingin membantu, memperbaiki, dan membimbing anak," ucap penulis buku Building Resilience in Children and Teens itu.

Baca juga: Tips Mengasuh Anak Generasi Alpha yang Akrab dengan Teknologi

"Tetapi kita harus ingat, ketika kita membiarkan anak mencari tahu sendiri, ucapkan dalam hati 'saya rasa saya kompeten dan bijaksana'."

Cobalah melihat keinginan, minat, hal yang dikuasai, dan sesuatu yang membuat anak bahagia. Biarkan mereka menemukan hal itu, dan orangtua menjadi pendukung.

Katakan kepada anak betapa kita bangga terhadap mereka karena berhasil di jalan yang sudah mereka ambil.

Pada akhirnya, anak belum tentu berkarier di bidang yang sesuai bayangan kita.

Namun jika anak sanggup mengejar hasrat mereka, mereka akan bahagia dan puas. Bukankah itu yang diinginkan setiap orangtua untuk anak mereka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com