1. Melatih kesadaran diri atau mindfulness
Saat orangtua menghayati setiap aktivitas yang dilakukan secara sadar, mereka akan lebih mampu untuk memahami dirinya dari sudut pandang yang lebih objektif.
Hal tersebut membantu juga untuk memahami stres. Dengan demikian menurunkan tingkat ketakutan yang dihayati.
Sebagai contoh, pada saat orangtua sedang mencuci piring, maka orangtua dapat menyadari air yang dingin, tekstur piring yang licin, atau bentuk piring yang bulat.
2. Melatih pengaturan emosi menggunakan teknik pernapasan
Selain itu, orangtua juga perlu melatih pengelolaan emosi menggunakan teknik pernapasan.
Ada berbagai teknik pernapasan yang dapat dicoba, mulai dari square breathing (4 detik mengambil napas, 4 detik menahan napas, 4 detik menghembuskan napas, dan 4 detik menahan napas) maupun teknik 4-7-8 (4 detik menarik napas, 7 detik menahan napas, 8 detik menghembuskan napas).
Teknik menarik napas terbukti mampu menurunkan ketegangan yang dialami seseorang, dan sangat mudah untuk dilakukan di manapun dan kapanpun.
3. Menerapkan welas asih atau mengasihi diri
Menjadi orangtua bukanlah tanggung jawab yang mudah. Dengan demikian, orangtua perlu juga mengapresiasi diri sendiri, di kala ada peristiwa menyenangkan ataupun menyedihkan.
Dengan perkataan dan perilaku terhadap diri, orangtua perlu menunjukan kasih dan penerimaan terhadap diri sendiri.
Sebagai contoh, saat orangtua tanpa sengaja melupakan tugas rumah tangga, orangtua dapat mengatakan pada diri sendiri bahwa hal tersebut wajar dan dapat dipahami karena adanya kesibukan tertentu, dan dijadikan pelajaran agar kedepannya dapat memperbaikinya.
4. Menerima peristiwa yang berada di luar kontrol
Seberapapun orangtua telah berusaha, seringkali terjadi peristiwa yang berada di luar kendali. Ada pula hal-hal yang hanya bisa diterima, walaupun tidak nyaman.
Penerimaan menjadi kunci dari kemampuan orangtua untuk bangkit dan melewatinya.
5. Jangan lupakan hal-hal yang membuat diri senang
Selain memperhatikan anak dan juga anggota keluarga lainnya, orangtua tidak boleh lupa untuk meluangkan waktu untuk dirinya.
Sebagai contoh, apabila orangtua senang menggambar, sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu dalam satu hari untuk dirinya fokus menggambar.