KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara kembali terjadi, termasuk di Indonesia.
Pemerintah telah mengonfirmasi bahwa subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah masuk ke Indonesia sejak akhir Mei dan baru terdeteksi pada Kamis (9/6/2022).
Menkes Budi Gunadi Sadikin lantas mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap mewaspadai perkembangan subvarian tersebut.
"Tidak usah panik karena pasti masuk ke kita (BA.4 dan BA.5). Di Singapura sudah masuk, tapi kita tetap pertama (vaksinasi) booster itu harus, kedua di ruangan padat masker pakai," kata Budi, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Subvarian Baru Omicron Terdeteksi di Jakarta, Protokol Kesehatan Akan Ditingkatkan
Sebagaimana dilansir Telegraph, kedua subvarian Omicron terbaru ini disebut pertama kali muncul di Afrika Selatan.
Di negara tersebut telah terjadi peningkatan kasus meski kebanyakan warganya sudah memiliki antibodi baik dari vaksin Covid-19 atau pun infeksi sebelumnya.
Para ilmuwan kemudian mempelajari wabah baru ini, yang menunjukkan, virus corona terus berkembang untuk menghindari kekebalan.
"Semua antibodi yang kami temukan tidak memberikan banyak perlindungan terhadap infeksi oleh subvarian BA.4 dan BA.5 dari Omicron."
Demikian kata Alex Welte, seorang profesor epidemiologi di Universitas Stellenbosch.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.