Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2022, 06:51 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata "maaf" adalah bentuk kita mengakui kesalahan yang menyebabkan orang lain merugi, kesusahan, dan menjadi tidak nyaman.

Dengan meminta maaf, kita bisa mendapatkan pengampunan, menyelesaikan konflik, serta menjaga hubungan dengan orang lain.

Memang sejak kecil kita sudah diajarkan orangtua untuk berani meminta maaf saat melakukan kesalahan. Namun nyatanya, mengucapkan maaf sangat sulit bagi sebagian orang.

Ada banyak orang yang merasa enggan meminta maaf, padahal merekalah yang melakukan kesalahan.

Lantas, apa yang membuat orang-orang tidak mau meminta maaf?

Baca juga: Cegah Konflik, Ini 3 Cara Meminta Maaf pada Pasangan

Hal ini dijelaskan dalam studi terbaru yang digarap Joshua R. Guilfoyle dan tim di York University.

Dalam studi tersebut, orang yang tidak mau meminta maaf dinilai memiliki kebutuhan akan kekuasaan.

Mereka tidak menyukai gagasan, ada orang lain yang membuat keputusan, bukan mereka.

Hubungan antara haus kekuasaan dan tidak mau meminta maaf

Menurut Guilfoyle dan rekan penelitinya, orang-orang yang senang berkuasa berusaha memenuhi penghargaan dan mencapai tujuan mereka.

Pola ini disebut sistem pendekatan perilaku atau behavioral approach system (BAS).

Ketika seseorang menerapkan BAS, mereka berfokus pada diri mereka untuk memimpin dan terlibat dalam cara tanpa hambatan demi mencapai tujuan.

Sementara itu, orang-orang yang tidak berdaya akan berupaya menghindari apa pun yang membuat mereka terancam dan menjadi korban.

Orang-orang tanpa kekuasaan atau power ini menerapkan sistem penghambatan perilaku atau behavioral inhibition system (BIS), yakni membaca sinyal yang dikirimkan orang lain secara terus-menerus.

Guilfolye beserta tim peneliti mengatakan, ada atau tidaknya kekuatan akan mengaktifkan BAS atau BIS pada seseorang, dan memusatkan perhatian pada diri sendiri atau orang lain.

Individu dengan orientasi BAS cenderung tidak memerhatikan korbannya daripada diri mereka, sehingga mereka tidak sadar jika sudah menyakiti orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com