KOMPAS.com - Sirkumsisi atau sunat adalah tindakan memotong kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis.
Di Indonesia, biasanya anak baru disunat ketika menginjak usia lima sampai 13 tahun. Sedangkan di negara Barat, sunat dilakukan saat anak masih bayi atau sudah dewasa.
Masalah yang dihadapi orangtua ketika menyunat anak berusia lima sampai 13 tahun, kebanyakan anak sudah memahami rasa sakit dan bisa memberontak atau rewel sewaktu akan disunat.
Jadi, bagaimana orangtua bertindak agar anak mau disunat dan tidak merasa ketakutan?
Dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, founder Rumah Sunat dr Mahdian menuturkan, orangtua perlu memberikan edukasi kepada anak terkait pentingnya sunat.
"Yakinkan bahwa sunat itu baik dan bermanfaat untuk anak," ujar Mahdian dalam acara peluncuran teknologi dr M Optical Maser di Jakarta, Senin (13/6/2022).
"Sunat kalau kata teman-temannya itu sakit, sebenarnya tidak sakit. Tergantung teknologinya."
Kemudian, ditambahkan Mahdian, jangan lupa mempersiapkan mental anak.
Jika ada sedikit nyeri, atau perawatan yang harus dijalani setelah sunat, anak harus siap dan memang mau disunat.
"Kebanyakan orangtua masih memaksakan anak sunat, yang mau sunat bukan anaknya tapi orangtuanya."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.