KOMPAS.com - Konsep hubungan Friends With Benefit (FWB) disukai anak muda kekinian karena dianggap tidak mengikat.
Kedua belah pihak bisa mendapatkan kesenangannya masing-masing tanpa terbebani kewajiban emosional bagi pasangannya.
Kebanyakan melibatkan aktivitas seksual dalam hubungan tersebut meskipun tidak berlaku sama untuk semua orang.
Baca juga: Makna Friends With Benefit (FWB), Apakah Cocok untuk Kita?
Penelitian tahun 2011 menyebutkan FWB sebagai satu dari empat jenis relasi seksual kasual termasuk one night stand, booty call, dan fuck buddies.
Perbedaannya, FWB melibatkan aktivitas paling mendalam di antara hubungan seksual biasa, di mana pasangan awalnya adalah teman, dan kemudian menambahkan bonus keintiman.
Seperti normalnya hubungan asmara, FWB melibatkan perhatian yang signifikan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk pasangan.
Sekilas, menjalani FWB terdengar menyenangkan apalagi jika kita belum ingin menjalani hubungan serius.
Namun konsep hubungan tanpa ikatan ini bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan mental maupun emosional kita.
Friend With Benefits adalah pengalaman menengah, tidak stabil dan relatif singkat meskipun bisa saja berjalan bertahun-tahun.
Baca juga: Apa Hubungan Toxic Bisa Diperbaiki? Ini yang Harus Dipertimbangkan
Riset tahun 2020 membuktikan, sepertiga dari pelaku FWB menyatakan hubungannya tidak bertahan pada tahun pertama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.