Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Art Activity, Cara Remaja Meningkatkan Percaya Diri

Kompas.com - 15/06/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Shafa Nur Rahmadani, Timothy Leonardo, dan Untung Subroto*

MASA remaja menurut Santrock (2003), merupakan masa perubahan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan fisik, psikis, dan psikososial.

Ketika memasuki masa remaja, seorang anak harus menjalankan tugas perkembangan yang beragam.

Mereka dapat memahami keadaan fisiknya, bertanggung jawab pada kehidupan dan perannya dalam keluarga dan sekolah, memahami sikap dan bertanggung jawab secara sosial dan mempersiapkan diri saat memasuki masa dewasa nanti.

Hal yang paling menonjol pada masa remaja adalah, seorang anak mulai bergaul secara luas, dan mengikuti apa yang dilakukan oleh teman sebayanya.

Kondisi ini sering membuat para remaja berusaha keras agar mereka terlihat keren dan diterima oleh teman-temannya.

Pada masa remaja kerap juga ditemukan remaja yang melakukan perilaku negatif seperti merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, minum minuman beralkohol, kecanduan games dan pornografi, tawuran dan lain-lain.

Untuk mengatasi hal-hal negatif tersebut, penulis berpendapat, seorang remaja perlu memiliki kontrol diri dan mengenal diri dengan baik.

Talitha (2021) mengatakan, mengenal diri merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya sehingga dapat mengendalikan apa yang dilakukan baik itu kepada orang lain maupun diri sendiri.

Masalah lain yang terjadi di saat anak memasuki usia remaja adalah hal yang berhubungan dengan psikologis, salah satunya adalah masalah kepercayaan diri.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Diananda (2018), yang menyatakan bahwa pada individu remaja, sering kali ditemukan berbagai permasalahan seperti masalah pada kepercayaan diri.

Kepercayaan diri adalah persepsi seseorang tentang kemampuan dan kualitas positif yang dimilikinya sehingga bisa berguna untuk dirinya sendiri atau orang lain.

Sementara salah satu cara untuk menjadi percaya diri, remaja harus mengenal dirinya dengan baik. Dengan mengenal diri tersebut selain dapat meningkatkan rasa percaya diri, remaja juga akan menemukan jati dirinya.

Seperti yang kita ketahui, salah satu ciri yang paling menonjol saat seseorang memasuki masa remaja adalah menemukan jati dirinya.

Terdapat berbagai cara untuk mengenal diri, salah satunya dengan art activity. Art activity adalah aktifitas seni, salah satunya adalah menggambar.

Art Activity ini, dilakukan oleh seseorang dengan tujuan tertentu, misalnya bermain, bekerja sama, mengembangkan kreatifitas bahkan dapat digunakan untuk mengenal diri.

Sebagai orangtua, Anda dapat melakukan art activity bersama anak remaja di rumah dengan peralatan yang sederhana seperti, kertas gambar, pensil, penghapus, crayon, cat air atau cat akrilik.

Kegiatan seni ini dapat dimulai dengan aktifitas berikut ini:

Gambar tiga hewan

Kegiatan ini dapat dilakukan orangtua dengan meminta anak remaja menggambar tiga hewan yang merepresentasikan tiga aspek, yaitu hewan pertama yang mewakili fisik, hewan kedua mewakili cara berpikir dan yang terakhir adalah hewan yang mewakili bagaimana cara anak merasa.

Tujuan kegiatan ini tentu saja untuk mengajak anak remaja mengenal kekuatan dan kelemahan pada aspek fisik, kognitif dan emosi.

Misalkan, jika anak memilih hewan gajah sebagai hewan yang merepresentasikan fisik, lalu orangtua dapat menanyakan pada anak remaja apa alasan dia memilih hewan tersebut, apa kesamaan ia dengan gajah, apa kekuatan gajah yang ada pada anak remaja, begitu pula dengan kelemahannya.

Dialog antara orangtua dan anak remaja lalu dilanjutkan dengan membahas hewan kedua dan ketiga.

Menggambar superhero

Kegiatan kedua yang bisa dilakukan oleh anak remaja adalah menggambar superhero. Tujuan dari menggambar superhero adalah untuk mengetahui kekuatan diri remaja.

Orangtua dapat meminta anak remaja untuk menggambar superhero, dengan cara mengatakan “kalau kamu menjadi superhero, maka kamu akan menjadi apa?”

Lalu mintalah anak menggambar superhero tersebut. Setelah remaja menggambar, orangtua dapat meminta anak untuk memberi nama pada superhero tersebut.

Minta juga remaja menceritakan kekuatan dan kelemahan pada superhero ciptaannya serta tanya pula kekuatan super apa yang dimiliki superhero tersebut.

Jangan lupa, semua dialog orangtua selalu dihubungkan dengan diri remaja.

Menggambar jembatan

Kegiatan terakhir yang dapat dilakukan orangtua bersama anak remaja adalah menggambar jembatan.

Mintalah anak remaja menggambar jembatan pada kertas gambar, lalu gambar pula sesuatu yang ingin ia tinggalkan pada sisi kiri jembatan dan sesuatu yang ingin ia tuju di sisi kanan jembatan.

Anak remaja juga diminta untuk menggambar sesuatu di bawah jembatan, yaitu semua yang menggambaran rintangan yang akan ia temui jika berjalan di atas jembatan.

Dan gambar juga sesuatu di atas jembatan sebagai support atau dukungan yang akan ia peroleh saat berjalan di atas jembatan.

Setelah gambar selesai dibuat oleh anak remaja, orangtua lalu meminta anak untuk menggambar dirinya di atas jembatan.

Kegiatan menggambar jembatan ini bertujuan agar anak remaja menentukan tujuan atau cita-citanya, dan tentu saja lengkap dengan sesuatu yang ia anggap sebagai penghalang menuju cita cita tersebut (gambar sesuatu di bawah jembatan) dan sesuatu yang mendukung ia mencapai tujuan tersebut (gambar sesuatu di atas jembatan).

Sementara posisi anak di atas jembatan menunjukkan persepsi anak remaja pada perjalananya menuju harapan atau cita-citanya.

Dialog antara orangtua dan anak remaja dapat dikembangkan setelah sesi ini berlangsung.

Misalnya, orangtua dapat menanyakan apa material jembatan yang ia buat (apakah besi, kayu, beton dan lainnya, hal ini dapat mewakili persepsi anak tentang kekuatan dan keyakinan ia dalam menuju cita-citanya)

Beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua ketika melakukan kegiatan ini bersama anak remaja, motivasilah anak remaja untuk tidak ragu dalam menggambar.

Pada dasarnya kegiatan ini bukan memaksa anak remaja untuk menghasilkan karya seni yang indah atau membuat ia menjadi seorang seniman, tetapi mengajak anak menyadari potensi dirinya.

Kegiatan ini juga memiliki manfaat positif lain antara lain, mengajak remaja untuk kreatif, melatih untuk berkomunikasi dan menganalisa sesuatu dengan mencari hubungan diri dan gambar.

Pesan terakhir yang penulis harapkan pada orangtua adalah, perbanyak dialog dengan remaja saat melakukan kegiatan ini.

Orangtua dilarang untuk menilai kalau gambar yang anak remaja buat kurang tepat atau buruk, karena kegiatan ini bukan untuk menentukan tepat, dan tidak tepat, benar dan salah tapi persepsi anak tentang dirinya sendiri.

Selamat mencoba...

* Shafa Nur Rahmadani dan Timothy Leonardo, Mahasiswa Fakultas Psikologi Untar, peserta program MBKM KKN Tematik 2022
Untung Subroto, dosen Fakultas Psikologi Untar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com