Lebih menariknya lagi, pendekatan diet cara baru ini juga menghilangkan beberapa stigma seputar obesitas, yang biasanya identik dengan masalah perilaku.
Misalnya, beberapa dokter yang sering menganggap orang kelebihan berat badan pasti disebabkan karena makan terlalu banyak atau tidak memiliki kemauan menurunkan berat badan.
Nah, pendekatan baru ini tidak menyalahkan pasien dan memandang obesitas sebagai masalah biologis, dengan fokus pada pengaturan hormon insulin.
Volek dan timnya di Ohio State juga mempelajari manfaat diet rendah karbohidrat pada penyakit dan kondisi lain, termasuk untuk beberapa jenis kanker, serta untuk kesehatan mental.
Baca juga: Tak Perlu Latihan Kardio, Angkat Beban Efektif Turunkan Berat Badan
Perlu diperhatikan pula, kita tetap bisa memakan karbohidrat, terlepas dari diet apapun yang kita lakukan, asalkan tetap memantaunya.
Lalu, sebaikmya bicarakan dengan dokter terlebih dahulu apakah diet itu cocok untuk kita atau tidak.
Ingat pula, tidak ada diet yang “sempurna”. Namun yang penting adalah diet yang bisa kita lakukan untuk waktu yang lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.