KOMPAS.com - Bila diibaratkan, sekolah layaknya rumah kedua bagi anak, tempat di mana anak mengenyam pendidikan dan berkembang.
Namun, proses belajar mengajar dan pertumbuhan anak dapat terhambat jika mereka merasa tidak aman di sekolah.
Studi terbaru yang melibatkan puluhan ribu siswa remaja mengungkap fakta yang memprihatinkan.
Seperti dilansir laman Study Finds, survei menemukan satu dari tiga siswa remaja tidak merasa aman di sekolah mereka.
Penelitian ini dikerjakan oleh para peneliti di University of Turku, Finlandia.
Mereka mensurvei lebih dari 21.000 siswa berusia antara 13-15 tahun yang tersebar di 13 negara di Eropa dan Asia pada 2011-2017.
Hasil survei membuktikan berbagai fakta, yaitu:
"Hampir sepertiga remaja yang kami pelajari merasa tidak aman di sekolah, yang mana ini sangat mengejutkan dan menciptakan tantangan bagi masyarakat," demikian keterangan para peneliti.
Studi juga menyimpulkan, lingkungan pendidikan yang aman didasarkan pada kepedulian dan kepercayaan pada guru dan membangun interaksi positif dengan orang lain daripada terisolasi secara sosial.
"Keamanan sekolah menjadi isu penting baik untuk sistem pendidikan maupun kesehatan masyarakat."
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.