Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 24/07/2022, 10:21 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisa dikatakan, kopi merupakan salah satu minuman dengan penggemar terbanyak.

Bagaimana tidak, selain rasanya yang nikmat, kopi juga memiliki beberapa manfaat untuk tubuh kita. 

Seperti membantu kita terjaga, meningkatkan produktivitas, melancarkan pencernaan, dan menjadi minuman antiperadangan.

Bahkan, ahli gizi Sharon Katzman menyebutkan, ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa kopi dapat mencegah demensia.

Baca juga: Cara Menikmati Secangkir Kopi Espreso biar Makin Sedap

Namun, di balik manfaatnya itu, ada saatnya minuman ini justru bisa merugikan, misalnya jika dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak, atau pada waktu yang salah.

Nah, berikut deretan waktu terburuk meminum kopi menurut para pakar.

Di atas tengah hari

Minum kopi di siang hari, tepatnya di atas pukul 12 siang, mungkin hal yang biasa bagi banyak orang.

Namun, ternyata meminum kopi di siang hari dapat mengganggu jadwal tidur kita.

Nah, agar kita tidak menginginkan kopi di sore hari, cobalah ganti kopi panas kita di pagi hari dengan kopi seduh dingin (cold brew).

"Cold brew biasanya memiliki jumlah kafein yang lebih tinggi dibanding kopi panas," kata ahli diet Ella Davar.

Ini disebabkan kita membutuhkan lebih banyak bubuk kopi untuk membuat cold brew, membuatnya lebih pekat.

Jadi, meminum kopi cold brew pada pukul 11.30 mungkin bisa membuat kita melupakan kopi di sore hari.

Baca juga: Kenali, Berbagai Efek Buruk dari Minum Kopi secara Rutin

Sudah minum kopi lebih dari dua gelas

Segala yang berlebihan memang tidak baik, begitu pula dengan kopi.

Katzman pun menyarankan agar kita meminum dua hingga tiga cangkir kopi setiap harinya.

Jika lebih dari itu, kopi bisa membuat kita dehidrasi yang buruk bagi tubuh kita.

Saat belum memakan apa pun

minum kopi mungkin bukan cara agar tidak ngantuk yang terbaik bagi semua orang.
Pada beberapa orang, minum kopi dapat menyebabkan energy crash setelah efeknya hilang dan malah menjadi semakin lesu.PEXELS/TIRACHARD KUMTANOM minum kopi mungkin bukan cara agar tidak ngantuk yang terbaik bagi semua orang. Pada beberapa orang, minum kopi dapat menyebabkan energy crash setelah efeknya hilang dan malah menjadi semakin lesu.
Davar mengingatkan bahwa kopi sangat asam, sehingga meminumnya di pagi hari dalam keadaan perut kosong bisa menyebabkan masalah, mulai dari mulas, refluks, hingga masalah pencernaan lainnya.

Katzman pun mengatakan hal senada.

Untungnya, ada cara untuk menghindari masalah perut setelah minum kopi.

Misalnya, Davar merekomendasikan untuk membeli biji kopi non-transgenik yang ditanam secara organik. Biji ini memiliki beban toksin terendah dan kandungan antioksidan tertinggi.

Baca juga: Kopi Tak Bahaya Diminum Ibu Hamil, Asalkan...

Lalu, kita bisa meminumnya dengan minuman seperti susu untuk mengurangi tingkat keasaman.

Bagi mereka yang ingin menikmati kopi pagi terlebih dahulu sebelum makan, Davar berpendapat bahwa cold brew yang tidak terlalu pahit dan asam dibandingkan kopi biasa bisa jadi solusinya.

Jadi, cobalah menyeduhnya selama semalaman.

Baca juga: Kapan Batas Waktu Minum Kopi dalam Satu Hari?

Saat kadar kolesterol sedang tinggi

Tidak perlu berhenti minum kopi total jika kolesterol tinggi. Sebab, yang perlu kita lakukan hanyalah mempertimbangkan bagaimana cara kita meminumnya.

Mayoritas kopi filter memang terbukti memiliki efek netral pada kadar lipid, tetapi sebaliknya, kopi tanpa filter misalnya kopi tubruk atau french press sebenarnya dapat meningkatkan kolesterol "jahat" LDL.

Jadi, jika kadar LDL tinggi, pertimbangkan untuk menikmati paper-filtered coffee (kopi yang diseduh dengan filter) guna mencegah kolesterol jahat melonjak lebih tinggi.

Setiap hari

Kopi memang bisa menjadi candu. Untuk itu, Davar merekomendasikan agar kita memberi tubuh “waktu istirahat”.

"Saya merekomendasikan moderasi karena (stimulan) seperti kopi memiliki efek langsung pada tingkat energi,” ujar Davar.

Menurut dia, kopi bisa meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat, hormon perangsang (seperti adrenalin), dan neurotransmiter yang memengaruhi energi seseorang.

"Masalahnya adalah, tubuh kita beradaptasi dengan efeknya dan membutuhkan peningkatan dosis untuk mendapatkan efek yang sama sehingga menyebabkan kelelahan,” tambahnya.

Untuk itu, Davar merekomendasikan untuk minum kopi selama 4-5 hari seminggu dan menggantinya dengan matcha atau teh hijau jika memungkinkan.

Baca juga: 4 Cara Bijak Minum Kopi Tanpa Mengganggu Kesehatan Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com