Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kemampuan Dasar untuk Atasi Masalah dalam Hubungan, Sudah Tahu?

Kompas.com - 19/06/2022, 18:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir sama seperti aspek lain di dalam hidup, memiliki beberapa kemampuan dasar untuk mengatasi masalah dalam sebuah hubungan dapat membuat hidup menjadi lebih mudah.

Ada pun beberapa kemampuan dasar ini tidak hanya membantu kita merespons masalah dengan cara yang tepat, namun juga meningkatkan harga diri.

Cara penanganan yang tepat juga membuat kita merasa percaya diri saat sedang menangani masalah.

Baca juga: Tips Menyingkirkan Ego dalam Hubungan

Nah, menurut seorang terapis yang berbasis di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat, Robert Taibbi, terdapat lima kemampuan dasar yang harus dikuasai untuk dapat mengatasi masalah dalam sebuah hubungan.

1. Mampu mengendalikan emosi

Jika kita tergolong sebagai orang yang sangat temperamental atau mudah meledak dengan cepat, maka kita perlu belajar mengendalikan hal tersebut.

Ini bukan hanya tentang hubungan tetapi juga bagaimana menjalankan hidup kita secara keseluruhan.

Karena jika tidak mampu mengontrol emosi dengan baik, kita tidak hanya akan melukai hubungan dengan orang lain, namun juga menghancurkan hidup sendiri.

Untuk bisa melakukannya, kita bisa mulai dengan terapi, pengobatan, hingga meditasi sebagai langkah-langkah mengendalikan emosi.

 

2. Melihat kontrol sebagai kecemasan

Beberapa orang tampaknya sangat suka memegang kontrol atau kendali untuk memanipulasi dan menggunakan orang lain sebagai objek, agar bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Tetapi, bagi sebagian besar orang, kontrol terkait dengan kecemasan karena kita akan terus-menerus merasa diatur.

Baca juga: Studi: Sering Dimanfaatkan Pasangan Akan Merusak Kepuasan Hubungan

Apalagi jika kemungkinan besar dia adalah seorang pencemas yang selalu melihat ke depan pada kemungkinan skenario terburuk.

Kontrol bisa terasa lebih menyesakkan ketika kita tinggal bersama pasangan, atau bahkan lebih buruk jika ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Kontrol sebagai kecemasan berarti orang lain menjadi cemas dan respons otomatisnya adalah membuat kita melakukan apa yang dia ingin kita lakukan.

Jika ketika dia bisa mengontrol dan kita melakukannya, maka kecemasannya pun akan berkurang.

Dalam mengatasi hal tersebut, kita dapat menggantikan kontrol yang kita rasakan sebagai sebuah masalah yang berkaitan dengan kecemasan.

Jadi, alih-alih membentak dan berkata, "Pergi jauh dari saya!" katakanlah, "Beri tahu saya apa yang sedang kamu khawatirkan."

Ini bisa menjadi cara yang tepat untuk mengatasi masalah jika kita memiliki pasangan yang suka mengontrol kehidupan kita.

Tetapi, kita tentunya perlu berlatih mengatakan ini dengan tenang dan kurangi pikiran yang membuat kita merasa seperti korban.

3. Mencari akar permasalahan

Kita mungkin memiliki pasangan yang suka mengonsumsi alkohol secara berlebihan, atau bersikap malas, atau terlalu kaku, dan sebagainya.

Perlu kita ketahui, pada titik ini masalahnya adalah milik kita, bukan milik pasangan kita.

Bagi dia, apa yang kita anggap sebagai masalah mungkin adalah solusi untuk masalah mendasar lainnya.

Baca juga: Simak, Hubungan antara Persahabatan dan Kesehatan Mental

Misalnya, minum alkohol dapat membantu mengatasi stres. Atau, sikap kaku adalah tentang struktur yang mengurangi kecemasan.

Bisa pula, sikap malas sebagai pandangan lain tentang bagaimana menjalani hidup.

Nah, daripada mengeluh atau mencoba mengatur pasangan sepanjang waktu, berhentilah dan tanyakan tentang akar permasalahan yang membuat hidupnya jadi kurang teratur.

Dengan melakukan ini, kita bisa mengubah percakapan, menghindari konflik yang tidak diperlukan.

Selain itu, kita pun memiliki kesempatan untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melihat masalah secara berbeda atau bersama-sama memecahkan masalah dengan cara yang lebih baik.

 

4. Menemukan pelajaran dari setiap masalah

Kita pasti pernah memiliki perbedaan pendapat dengan pasangan yang akhirnya menimbulkan pertengkaran.

Hal ini mungkin bisa terjadi terus-menerus jika tidak ada yang mampu mengendalikan emosi dan selalu mengulang perdebatan yang sama setiap kali terjadi masalah.

Untuk itu, jangan menyimpan masalah semacam ini, dan menganggapnya baik-baik saja.

Tapi, sebaliknya, cari tahu pelajaran apa yang bisa diambil dari setiap masalah yang terjadi.

Biasanya, ini dapat memecahkan masalah yang menyebabkan pertengkaran dan kemudian mencari tahu mengapa hal itu menjadi tidak terkendali.

Semuanya adalah tentang mempelajari apa yang menyebabkan masalah terjadi, sehingga kita dapat mempelajari cara menjalankan sebuah hubungan dengan proses yang tepat.

Tidak apa-apa untuk membuat kesalahan, tetapi kita perlu mempelajari banyak hal dari kesalahan itu untuk membuat hubungan bersama pasangan kita menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: Pocketing dalam Hubungan Asmara, Kenali 5 Tandanya

5. Bisa berkompromi

Jika kita ingin memegang semua kendali dan merasa selalu benar, maka hiduplah sendiri.

Tetapi jika kita tinggal dengan seseorang, kita perlu belajar untuk berkompromi.

Kompromi bukan tentang menang dan kalah, tapi bagaimana kita bisa menegosiasikan kesepakatan yang mempertimbangkan kebutuhan masing-masing.

Sehingga, pada akhirnya tidak ada yang merasa seperti seorang korban di dalam sebuah hubungan.

Ini sulit dilakukan sendiri. Jadi, lebih baik memikirkannya dan kemudian berkumpul dan mendiskusikannya bersama dengan pasangan.

Baca juga: Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Sehat? Simak Dulu 6 Tandanya

Jika prosesnya menjadi emosional atau terhambat, maka mundurlah. Kumpulkan kembali dan coba lagi di lain hari.

Tetapi, jika masih buntu terus-menerus, maka kita memerlukan bantuan dari psikolog atau terapis untuk melakukan sesi mediasi bersama dengan pasangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com