KOMPAS.com - Camilla Parker Bowles kerap dianggap sebagai orang ketiga dalam pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana.
Ia disebut sebagai selingkuhan yang merusak rumah tangga pewaris takhta Inggris itu meski kala itu juga telah berstatus sebagai istri orang lain.
Saat itu, ia masih menjadi pasangan resmi dari Andrew Parker Bowles, perwira Inggris yang dinikahinya sejak 1973.
Spekulasi tentang hubungan gelap antara Camilla dan Charles berkembang ketika transkrip telepon mesra antara keduanya menyebar ke publik pada tahun 1992 silam.
Skandal yang disebut sebagai "Camillagate" itu dianggap menjadi pemicu perceraian orangtua Pangeran William itu dan membuat berang masyarakat Inggris.
Baca juga: Melihat Kekuatan Hubungan Pangeran Charles dan Camilla
Terlebih lagi, Camilla lalu bercerai dari suaminya pada tahun 1995 dan mulai tak malu-malu lagi menjalin hubungan dengan putra Ratu Elizabeth itu.
Meski akhirnya berstatus sebagai istri Pangerah Charles sejak tahun 2005 dan mendapatkan gelar kerajaan, stigma negatif itu tak juga menghilang.
Publik masih mengingatnya sebagai selingkuhan, yang kisahnya juga ditampilkan di serial The Crown.
Dalam wawancara terbarunya dengan British Vogue, wanita bergelar Duchess of Cornwall ini akhirnya buka suara soal label sebagai selingkuhan itu.
Ia mengaku sempat stres dengan berbagai tudingan negatif yang diarahkan publik kepadanya selama bertahun-tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.