Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Omicron BA.4 dan BA.5, Lebih Parah dari Varian Sebelumnya?

Kompas.com - 21/06/2022, 07:58 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah dikonfirmasi masuk ke Indonesia sejak awal Juni 2022.

Subvarian Omicron itu diyakini sebagai penyebab naiknya kasus Covid-19 di Tanah Air satu minggu belakangan. Bahkan jumlahnya tercatat sudah melewati 1.000 kasus.

Menyoroti kenaikan kasus tersebut, lantas separah apa gejala Omicron BA.4 dan BA.5?

"Gejalanya sebetulnya hampir sama seperti varian Omicron yang sebelumnya. Jadi mirip-mirip," jelas Prof. Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui video singkat di akun Instagramnya, @profzubairi, baru-baru ini.

Baca juga: Ini Kelompok Rawan Berisiko Bergejala Terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5

Ada pun beberapa gejala yang dirasakan pasien Covid-19 akibat subvarian tersebut adalah batuk, pilek, bersin-bersin, hidung meler, hidung tersumbat dan terkadang bisa menyebabkan meriang.

Sementara itu, jika gejalanya berskala sedang, pasien dapat merasakan keluhan seperti hilangnya indra perasa, penciuman, hingga sesak napas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Prof. Zubairi Djoerban (@profesorzubairi)

Berdasarkan gejala yang ditimbulkan, Prof. Zubairi memperkirakan bahwa puncak kasus yang disebabkan subvarian BA.4 dan BA.5 tampaknya tidak separah kenaikan kasus akibat varian Delta di tahun 2021.

Hal itu merujuk pada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 belum bertambah signifikan.

"Kelihatannya tidak, jadi yang ini hanya kelihatan lama virusnya berada di tengah kita. Untuk kenaikan kasusnya tidak melebihi varian sebelumnya." tambah Prof Zubairi di video lanjutannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Prof. Zubairi Djoerban (@profesorzubairi)

Lebih lanjut terkait dengan gejala tersebut, kenaikan kasus yang diakibatkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pun dikatakan cukup aman bagi masyarakat.

Pasalnya, kata dokter yang akrab disapa Prof Beri itu, prinsip gejala akibat Omicron BA.4 dan BA.5 cenderung ringan.

"Tidak lebih berat prinsip gejalanya ringan. Dan saya kira cukup aman buat kita tapi mungkin cukup lama bertahan di kita," tandas dia.

Meski gejalanya terbilang ringan, bukan berarti kita mengabaikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Prof. Zubairi tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik, dan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker di dalam atau luar ruangan guna mewaspadai penularan virus Corona.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 Lewati 1.000 akibat Omicron BA.4 dan BA.5

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com