Intinya, pertanyaan-pertanyaan ini berusaha memantik kita agar bisa menciptakan perspektif baru dari hubungan dan melawan kecenderungan otak.
Banyak orang yang dulunya menjalani hubungan dengan pasang surut intens atau tidak stabil. Menurut Roxy, pengalaman ini membuat mereka jauh lebih sedikit mengalami kecemasan dibanding yang belum.
Akibatnya, ketika menjalani hubungan stabil, muncul perasaan yang cenderung membosankan.
Lagi-lagi, Roxy menyarankan untuk berpikir kembali sehingga keretakan hubungan tidak terjadi akibat faktor ini. Caranya adalah dengan mengingatkan diri mengapa hubungan sebelumnya tidak berhasil.
Dengan demikian, akan muncul perspektif baru yang dapat mengatasi faktor ini.
Baca juga: Mengembalikan Semangat Kerja Setelah Libur Panjang
Pada tahap awal hubungan, pasangan acap kali mencoba aktivitas baru yang menyenangkan. Namun, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, situasi ini akan berangsur-angsur mereda menjadi stabil.
Bagaimanapun juga, otak kita memang dirancang untuk memperhatikan rangsangan baru.
Oleh karena itu, perlu adanya rencana mencoba aktivitas-aktivitas baru bersama. Misalnya, mengunjungi tempat baru, memasak makanan yang belum pernah dicoba, dan lain sebagainya.
Kesetiaan bukan satu-satunya kunci utama dalam langgeng dan berlangsungnya suatu hubungan. Keintiman juga memerankan peran penting sehingga hubungan tidak terasa datar, tetap bisa menyenangkan, dan terbangun antisipasi dari satu sama lain.
Sama halnya dengan kebahagiaan, keintiman juga lama-lama akan mereda dengan sendirinya. Oleh karena itu, perlu adanya cara agar keintiman setidaknya dapat ditingkatkan kembali.
Roxy menyarankan untuk mempertimbangkan waktu luang bersama, terlepas dari kesibukan-kesibukan yang ada.
“Ingatlah bahwa intim jauh lebih dari sekadar seks, tetapi juga bisa lewat obrolan empat mata,” ucapnya. Ia memisalkan topik-topik yang bisa dibahas, seperti fantasi, keinginan, dan lain sebagainya.
Bahasa cinta adalah cara yang anggota pasangan lakukan untuk dapat mengekspresikan cinta ke pasangan. Ada yang dengan tindakan pelayanan, memberikan hadiah, waktu berkualitas, dan lain sebagainya.
Jika salah satu pasangan memiliki bahasa cinta yang berbeda, rasa bosan cenderung akan muncul.
Meskipun begitu, bukan berarti kita tidak bisa mempelajari bahasa cinta pasangan lainnya. Dengan demikian, kita dapat lebih memahami mereka sehingga hubungan tetap berjalan dengan semestinya.
Masih ada lagi faktor-faktor mengapa hubungan dapat menjadi membosankan, meskipun kamu dan pasanganmu termasuk setia. Coba dengarkan lebih lengkapnya dalam siniar Anyaman Jiwa berjudul “Kenapa Loyalitas Itu Membosankan, Ya?” di Spotify.
Selain berbicara cara-cara menyelesaikan masalah, siniar ini juga akan memberikan tips-tips dan perspektif tentang kesehatan mental lainnya.
Ikuti juga siniarnya yang tayang setiap hari Rabu dan Jumat di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/aj_loyalitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.