Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Minum 30 Pepsi dalam Sehari, Habiskan Ratusan Juta Rupiah Tiap Tahun

Kompas.com - 21/06/2022, 13:43 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Seorang pria asal kota Bangor, Wales, bernama Andy Currie dilaporkan mengalami kecanduan Pepsi selama 20 tahun.

Dilansir dari New York Post, pria berusia 41 tahun tersebut terbiasa meneguk 30 Pepsi dalam sehari. Ini artinya separuh hidup Currie dihabiskan untuk menikmati Pepsi.

Dari kebiasaannya itu, Currie diperkirakan sudah meminum 219.000 kaleng Pepsi sejak awal usia 20-an.

Ia disebut menghabiskan 25 dollar AS atau setara Rp 360.000 setiap hari untuk membeli minuman bersoda kesayangannya.

Bahkan, jika ditotal dalam setahun artinya ia sudah menggelontorkan uang sebesar 8,6 ribu dollar AS atau sekitar Rp 127 juta!

Awal kisah "jatuh cinta" Currie dengan Pepsi hingga berujung pada adiksi bermula ketika ia bekerja di toko grosir.

Piket malam yang sering ia dapat sepanjang kariernya mendorong Currie untuk meneguk minuman manis supaya aktif bergerak.

“Saya selalu menyukai rasa Pepsi yang dingin. Tidak ada yang bisa mengalahkannya dan saya ketagihan," ungkap Currie.

Saking cintanya dengan minuman bersoda tersebut, ia mengaku minum Pepsi segera setelah bangun tidur untuk memulai hari.

Bahkan, ia lebih memilih minum Pepsi ketimbang sampanye ketika datang ke acara pernikahan.

Baca juga: Benarkah Minuman Bersoda Bikin Gemuk?

Berusaha melawan kecanduan Pepsi

Meski Pepsi sudah menjadi bagian dari gaya hidup Currie, ia punya tekad melawan kecanduan yang tidak menyehatkan ini.

Dengan bantuan seorang ahli hipnosis, Currie mengatakan bahwa dirinya berhasil sembuh.

Pada awalnya Currie yang sudah menginjak usia kepala empat pergi ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan.

Ia kemudian didiagnosis menderita pradiabetes setelah berat badannya bertambah 122 kilogram sejak awal dewasa.

Akibat kecanduan Pepsi yang diidapnya selama dua dekade, Currie juga berisiko terkena penyakit jantung dan kanker pankreas.

Halaman:
Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com