Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Mengapa Jerawat Tak Kunjung Hilang?

Kompas.com - 21/06/2022, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Jerawat memang menjadi momok bagi beberapa orang. Pasalnya, kehadirannya bisa mengurangi rasa percaya diri kita. Terlebih, saat sudah melakukan segala macam perawatan, tapi ia masih saja terus muncul.

Meskipun begitu, jerawat adalah hal yang normal. Bahkan, dr. Dian Pratiwi, SpKK dalam siniar Semua Bisa Cantik bertajuk “Bagaimana Jika Jerawat Tak Kunjung Hilang?” menjelaskan kalau jerawat bisa disebabkan oleh berbagai faktor, “Mulai dari hormon, diet, pola hidup, kosmetik, dan lain-lain.”

Jerawat memang bisa hilang dan sembuh sendiri, tetapi ia lebih sering menetap di kulit. Maka dari itu, diperlukan perawatan yang tepat untuk mengatasinya karena, “Jika tidak diatasi, bahkan bisa muncul lebih banyak dan semakin parah. Terkadang bisa meninggalkan bekas, noda hitam, dan tekstur wajah tidak rata.”

Mengapa Jerawat Tak Kunjung Hilang?

Ada beberapa hal yang menyebabkan jerawat kita tak kunjung hilang. Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis jerawat apa yang diderita.

Ada berbagai macam jenis jerawat, yaitu popula (jerawat kecil kemerahan), pustula (jerawat merah yang disertai nanah), nodul (jerawat yang meradang di dalam lapisan kulit), dan kistik (jerawat batu yang menimbulkan rasa nyeri).

Setelah mengetahuinya, kita bisa mencari tahu masing-masing penyebabnya. Jerawat dengan kategori dan sedang, seperti popula dan pustula, biasanya muncul ketika masa-masa PMS dan sedang pubertas.

Baca juga: 5 Alasan Perempuan Sering Bersikap Keras terhadap Perempuan Lain

Sementara itu, untuk jerawat dengan kategori berat, seperti nodul dan kistik, biasanya muncul ketika kita stres. Bahkan, ada pula yang merupakan jerawat membandel karena tipe kulit yang dimiliki itu acne prone.

Biasanya, jerawat tak kunjung hilang disebabkan karena kita memiliki pola hidup yang kurang sehat. Misalnya, sering begadang, sering mengkonsumsi junk food, dan kurang berolahraga. Selain itu, jarang membersihkan wajah adalah penyebab lainnya.

Tak hanya itu, terkadang kita bersikeras ingin tampil cantik dan menutupi jerawat dengan riasan. Padahal, tindakan tersebut kurang tepat karena akibatnya kulit sulit bernapas.

Apalagi jika menggunakannya dengan frekuensi yang cukup sering, kita bisa memperburuk kondisi wajah. Saat membersihkannya, terkadang masih ada sisa-sisa kotoran yang menempel pada pori-pori wajah.

Selain itu, sarung bantal, seprai, dan guling harus diganti minimal seminggu sekali. Ini dilakukan agar debu dan sel kulit mati tak menumpuk dan tertempel di kulit wajah kita.

Pikiran pun bisa memicu timbulnya jerawat yang awet. Saat pikiran sedang kacau dalam waktu lama, jerawat juga bisa terus-menerus datang silih berganti. Alhasil, mereka pun awet bertengger di wajah kita.

Cara Merawat Kulit Berjerawat

Akan tetapi, jangan khawatir karena jerawat menahun juga bisa diatasi. Pertama, kita harus melakukan perawatan dari dalam dengan mengubah gaya hidup, yaitu melakukan diet rutin.

Pilihlah makanan yang tak memiliki kandungan lemak jenuh, seperti susu sapi dan produk turunannya, yaitu keju dan es krim. Hindari juga makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti roti, kue, dan donat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com