Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Anxiety pada Pria dan Stigma "Cowok Lemah"

Kompas.com - 22/06/2022, 08:50 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Pada sebuah riset di tahun 2021 dari 25 studi yang menyelidiki anxiety berbasis gender (pria dan perempuan).

Riset tersebut menemukan perbedaan yang signifikan antara gejala kecemasan yang dialami.

Peneliti melaporkan adanya gejala yang cukup parah pada kecemasan yang dialami pria dan lebih memungkinkan berdampak pada gangguan fisik.

Seperti sakit kepala, kehilangan nafsu makan, tremor hingga kehilangan kendali dibandingkan gejala pada wanita pada usia yang sama.

Mereka juga menemukan, kecemasan di kalangan pria cenderung berpusat pada perasaan kurangnya kontrol dan persepsi "gagal menjadi seorang pria" jika tidak sanggup mengendalikan kecemasan.

  • Perbedaan strategi menghadapi tekanan pemicu kecemasan

Penelitian itu juga menemukan perbedaan dalam strategi koping atau respons dalam menanggapi tekanan yang menjadi pemicu kecemasan.

Sejumlah pria cenderung memilih strategi menghadapi masalah, sementara beberapa perempuan memilih menghindar dan mencari dukungan emosional.

Meski pun strategi koping berbasis masalah mungkin efektif dalam menghadapi situasi, tapi justru akan bermasalah ketika strategi tersebut berantakan dan berjalan tidak sesuai kehendaknya.

Pada titik ini, pria lebih mungkin "mengobati diri sendiri" sebagai bentuk perilaku penghindaran.

"Seringkali pria menggunakan minuman beralkohol, tembakau dan obat-obatan sembarangan untuk mengurangi atau mengontrol gejala kecemasan,"

Demikian kata Dr. Derek M. Griffith, pendiri dan direktur Center for Mens Health Equity di Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat.

Dalam hal strategi koping, Dr. Thomas Fergus, profesor di Departemen Psikologi dan Ilmu Saraf di Universitas Baylor mengatakan bahwa pola asuh sejak kecil memengaruhi hal tersebut.

"Cara anak laki-laki dan perempuan diajarkan untuk mengelola keadaan emosional memainkan peran penting dalam strategi koping," ujarnya.

Dia mencatat bahwa perempuan pada umumnya disosialisasikan untuk fokus pada keadaan emosional.

Sementara pada pria berfokus bagaimana mengatasi masalah dan mendapatkan kendali atas emosi negatif mereka.

Baca juga: Social Anxiety saat Kumpul Keluarga, Begini Cara Menghadapinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com