Lalu 31,7 persen di antaranya, yang paling populer, mengaku mengingingkan uang sebanyak 100 miliar dollar AS untuk semua impiannya.
"Prinsip ekonomi dasar bahwa setiap orang dimotivasi oleh 'keinginan tak terbatas', terjebak di pola konsumtif dan berusaha mengumpulkan kekayaan sebanyak yang mereka bisa, tidak benar," kata studi yang diterbitkan di Nature Sustainability ini.
Baca juga: Jangan Terkecoh Kaus Polos, Ini Deretan Aset Mewah Mark Zuckerberg
Dr Renata Bongiorno, salah satu penulis laporan dan psikolog sosial di Bath Spa University dan University of Exeter mengatakan temuan ini sebagai pengingat bahwa pandangan mayoritas tidak selalu tercermin dalam kebijakan yang memungkinkan akumulasi jumlah kekayaan berlebihan.
“Jika kebanyakan orang berjuang untuk kekayaan yang terbatas, kebijakan yang mendukung keinginan orang yang lebih terbatas, seperti pajak kekayaan untuk mendanai inisiatif keberlanjutan, mungkin lebih populer daripada yang sering digambarkan," katanya, dikutip dari The Guardian.
Dr Paul Bain, peneliti utama dalam riset ini mengatakan bahwa meskipun angka-angka yang disebutkan terdengar tipikal namun hidup orang yang bersangkutan relatif moderat.
“Ideologi keinginan tanpa batas, ketika digambarkan sebagai sifat manusia, dapat menciptakan tekanan sosial bagi orang untuk membeli lebih dari yang sebenarnya mereka inginkan,” katanya.
“Menemukan bahwa kehidupan ideal kebanyakan orang sebenarnya cukup moderat dapat membuat orang lebih mudah secara sosial untuk berperilaku dengan cara yang lebih selaras dengan apa yang membuat mereka benar-benar bahagia," tandasnya.
Baca juga: Digelari Miliarder Termuda, dari Mana Kekayaan Kylie Jenner?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.