Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2022, 14:39 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Dalam studinya, para peneliti menganalisis data dari penelitian sebelumnya tentang stres kehidupan awal dengan 213 peserta remaja di rentang usia 9-13 tahun.

Mereka membandingkan kesehatan mental remaja selama periode empat tahun menggunakan metode sensus, termasuk tempat tinggal, hingga tingkat polusi udara di kota mereka tinggal.

Hasil penelitian menyebutkan, remaja yang tinggal di kawasan dengan tingkat ozon serta polusi udara yang tinggi menunjukkan gejala depresi yang lebih signifikan dari waktu ke waktu.

Dalam penelitian ini juga tidak dikaitkan dengan faktor lain yang memengaruhi depresi, seperti jenis kelamin, ras, kondisi keuangan orangtua, pendidikan orangtua, karakteristik sosial ekonomi dan lain sebagainya.

Baca juga: Polusi Udara dan Penyakit Jantung Tingkatkan Risiko Demensia

Penjelasan ilmiah polusi udara dan gangguan kesehatan mental

Bagaimana bisa tingkat polusi udara di suatu wilayah bisa berpengaruh pada kesehatan mental?

Para peneliti juga menelaah dampak yang terjadi jika seseorang tinggal di kota besar dengan kualitas udara yang buruk, Jakarta misalnya.

Ozon, partikel hingga zat lain yang terdapat pada polusi udara dapat berkontribusi memicu peradangan tingkat tinggi di dalam tubuh.

Peradangan inilah yang dikaitkan dengan kemungkinan atau perkembangan depresi.

Sedangkan remaja adalah rentang usia paling sensitif terhadap efek ini karena mereka cenderung menghabiskan waktu di luar ruangan.

Penelitian tersebut mencakup ukuran sampel yang relatif kecil di wilayah Amerika Serikat. Sehingga temuan tersebut bersifat korelasional.

Hal itu berarti masih dibutuhkan penelitian lebih dalam tentang ozon. Tapi secara garis besar, antara ozon dan gejala depresi memiliki keterkaitan satu sama lain.

"Kita harus memiliki peraturan yang lebih ketat tentang industri yang menyebabkan polusi udara," tandas Manczak.

Baca juga: Jarang Disadari, Kenali Gejala Depresi pada Pria

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com