Dalam studinya, para peneliti menganalisis data dari penelitian sebelumnya tentang stres kehidupan awal dengan 213 peserta remaja di rentang usia 9-13 tahun.
Mereka membandingkan kesehatan mental remaja selama periode empat tahun menggunakan metode sensus, termasuk tempat tinggal, hingga tingkat polusi udara di kota mereka tinggal.
Hasil penelitian menyebutkan, remaja yang tinggal di kawasan dengan tingkat ozon serta polusi udara yang tinggi menunjukkan gejala depresi yang lebih signifikan dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini juga tidak dikaitkan dengan faktor lain yang memengaruhi depresi, seperti jenis kelamin, ras, kondisi keuangan orangtua, pendidikan orangtua, karakteristik sosial ekonomi dan lain sebagainya.
Baca juga: Polusi Udara dan Penyakit Jantung Tingkatkan Risiko Demensia
Bagaimana bisa tingkat polusi udara di suatu wilayah bisa berpengaruh pada kesehatan mental?
Para peneliti juga menelaah dampak yang terjadi jika seseorang tinggal di kota besar dengan kualitas udara yang buruk, Jakarta misalnya.
Ozon, partikel hingga zat lain yang terdapat pada polusi udara dapat berkontribusi memicu peradangan tingkat tinggi di dalam tubuh.
Peradangan inilah yang dikaitkan dengan kemungkinan atau perkembangan depresi.
Sedangkan remaja adalah rentang usia paling sensitif terhadap efek ini karena mereka cenderung menghabiskan waktu di luar ruangan.
Penelitian tersebut mencakup ukuran sampel yang relatif kecil di wilayah Amerika Serikat. Sehingga temuan tersebut bersifat korelasional.
Hal itu berarti masih dibutuhkan penelitian lebih dalam tentang ozon. Tapi secara garis besar, antara ozon dan gejala depresi memiliki keterkaitan satu sama lain.
"Kita harus memiliki peraturan yang lebih ketat tentang industri yang menyebabkan polusi udara," tandas Manczak.
Baca juga: Jarang Disadari, Kenali Gejala Depresi pada Pria
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.