Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kebiasaan yang Membuat Kita Makin Pelupa, Segera Hentikan

Kompas.com - 22/06/2022, 16:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber HuffPost

KOMPAS.com - Kehilangan memori tertentu dan kerap lupa biasa terjadi ketika kita bertambah tua.

Namun jika terlalu sering maka itu bisa mengganggu aktivitas harian kita dan membuat stres tersediri.

Apalagi jika kita melupakan hal-hal yang penting seperti janji makan malam bersama pasangan atau bahkan tidak ingat ingin mengatakan apa ketika sudah membuka mulut.

Baca juga: Lupa Vs Pikun, Gangguan Daya Ingat yang Serupa tapi Tak Sama

Jika ini kerap terjadi, mungkin kita memiliki sejumlah kebiasaan yang memperburuk kerja memori kita.

"Ada sejumlah kebiasaan umum yang bisa membuat kita lebih pelupa," kata Michele Goldman, psikolog dan penasihat media Hope for Depression Research Foundation.

Terlepas berapa pun usia kita, beberapa hal ini sebaiknya dijauhi jika tak ingin makin mudah lupa.

Kurang tidur

Julia Kogan, seorang psikolog kesehatan di Florida mengatakan tidur terkait dengan perhatian dan fokus – dua hal yang sangat penting dalam hal memori.

“Jika kita melewatkan waktu tidur, kita cenderung kurang perhatian, fokus, dan energik,” katanya.

“Jika kita kurang perhatian, maka kita tidak mungkin bisa menyimpan informasi dengan baik."

Orang yang sering kurang tidur gampang menjadi pelupa karena fungsi perhatian di otaknya, seperti korteks prefrontal, tidak mendapatkan proses pemulihan yang tepat.

Baca juga: Revenge Bedtime Procrastination, Korbankan Jam Tidur demi Kesenangan

Multitasking

“Mengerjakan berbagai tugas pada saat yang sama sebenarnya dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas dan lebih mudah lupa,” kata Kogan.

Alasannya, perhatian dan fokus adalah bagian penting dari mengingat informasi, yang tidak kita dapatkan ketika terbiasa multitasking.

Kurang olahraga

“Olahraga penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk memori Anda,” kata Valentina Dragomir, seorang psikoterapis di Bucharest.

Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu melindungi sel-sel otak termasuk yang penting untuk kerja memori.

Baca juga: Lupa Nama Kolega Saat Halalbihalal di Kantor? Begini Solusinya

Konsumsi obat tertentu

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
“Obat-obatan seperti antidepresan, obat alergi, penstabil tekanan darah, dan banyak lagi dapat memengaruhi memori karena sifat sedatifnya,” kata Sanam Hafeez, seorang neuropsikolog, anggota fakultas pengajar di Universitas Columbia, Amerika Serikat.

Obat lain yang memicu risiko serupa adalah benzodiazepin, obat penurun kolesterol, agen antiepilepsi, obat penghilang rasa sakit narkotika, obat antihipertensi, obat inkontinensia, antihistamin dan banyak lagi.

Minum alkohol

“Alkohol dapat merusak sel-sel otak dan menyebabkan masalah memori,” kata Dragomir.

Menurut penelitian, kebiasaan minum alkohol dalam jangka panjang menyebabkan otak mengecil.

Alkohol berdampak pada hippocampus, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk pembelajaran dan memori sehingga membuat kita semakin pelupa.

Merokok

“Merokok merusak sel-sel otak dan menghentikan pembentukan sel-sel baru di hipokampus, yang menyebabkan mudah lupa,” kata Dragomir.

Selain itu, merokoh memperlambat transportasi oksigen ke otak sehingga fungsinya berkurang termasuk menyebabkan kehilangan memori.

Baca juga: Studi: Minum Susu Fermentasi Secara Rutin Bisa Cegah Lupa

Menjauhi makanan tertentu

Kebiasaan picky eater juga bisa menyebabkan kita menjadi pelupa khususnya pola makan tidak seimbang.

Untuk menungkatkan fungsi otak, kita disarankan rajin makan sayuran, ikan berlemak, buah beri, teh, kopi dan kacang-kacangan.

Berantakan

Kita juga mudah lupa jika kurang teratur baik dalam menata jadwal aktivitas harian, lingkungan harian atau kebutuhan lainnya.

“Kita jauh lebih mungkin untuk melupakan hal-hal ketika lingkungan eksternal kita berantakan,” kata Goldman.

Ilustrasi rumah berantakanvalzhina Ilustrasi rumah berantakan
Dia merekomendasikan untuk menemukan sistem yang sesuai untuk kita lalu menerapkannya dengan konsisten.

“Simpan buku catatan, buat jadwal, dapatkan kalender — apa pun sistemnya, konsisten dan ikuti.”

Bagian dari pengorganisasian adalah menemukan tempat untuk segalanya, termasuk kunci yang sering salah tempat.

Masalah kesehatan mental yang tidak diobati

“Kecemasan dan depresi dapat mengganggu konsentrasi, membuatnya lebih sulit untuk memperhatikan detail-detail kecil,” kata Goldman.

Alasannya, masalah kesehatan mental tersebut dapat emengaruhi perhatian, pembelajaran, dan ingatan kita.

Pada kasus tertentu, ini terjadi karena sistem saraf menerapkan perlindungan bagi diri kita sehingga melupakan sesuatu yang dianggap mengancam.

Baca juga: Sering Lupa User ID dan Password? Ternyata Ini Penyebabnya...

Tidak mengasah pikiran

Asah ketajaman pikiran dan ingatan kita dengan mempelajari hal-hal baru, bermain game, membaca, atau aktivitas lain yang merangsang otak.

The American Psychological Association merekomendasikan untuk mengambil rehat mental untuk menjaga kondisi otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber HuffPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com