Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, 3 Faktor Ini Bikin Pekerja Resign dari Perusahaan, Apa Saja?

Kompas.com - 23/06/2022, 07:08 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merasa tidak cocok dengan atasan atau ingin mencoba peruntungan di tempat kerja baru adalah dua alasan yang paling klise yang sering didengar ketika seseorang resign.

Meski begitu, masih ada faktor lain yang mendorong orang-orang rela meninggalkan pekerjaannya -terlebih ketika pandemi Covid-19 tengah melanda.

Faktor yang dimaksud adalah ketidakcocokan gaji, tugas dan pekerjaan yang tidak sesuai harapan, hingga fleksibilitas untuk bekerja WFO maupun WFH.

Hal itu diketahui usai Country Marketing Manager JobStreet Indonesia, Sawitri Hertoto, merilis Job Outlook Report 2022 secara virtual pada Rabu (22/6/2022) siang.

Ketidaksesuaian tugas jadi faktor terbesar resign

Dari ketiga faktor yang sudah disebutkan, kenyataan yang tidak sesuai harapan alias expectation gap menjadi penyebab terbesar di balik keputusan pekerja resign.

Itu dapat terjadi lantaran pekerja tidak memahami industri yang dimasuki, termasuk tidak mampu memenuhi persyaratan yang diminta perusahaannya.

"Misalnya pindah ke FMCG (fast moving consumer goods) dari e-commerce. Kelihatannya deket padahal cukup jauh perbedaannya," ujar Sawitri.

Penyebab expectation gap lainnya adalah proses rekrutmen perusahaan yang berjalan tidak baik.

Mungkin saja pekerja tidak bertanya secara rinci ketika proses wawancara atau recruiter tidak melakukan proses rekrutmen sebagaimana mestinya.

Hal tersebut dikatakan Sawitri menjadi biang di balik tidak pahamnya pekerja terhadap tanggung jawab yang dipegang.

"Bahkan setelah mereka bekerja tidak ada onboarding yang cukup jelas dan secara rinci," jelasnya.

Baca juga: 9 Alasan Resign yang Baik dan Dapat Digunakan

Standarisasi gaji

Faktor lain yang menyebabkan banyak pekerja resign adalah gaji yang tidak sesuai dengan keinginan.

Pasalnya besaran gaji -termasuk kompensasi- merupakan faktor terpenting di Indonesia menurut catatan Job Outlook Report 2022.

Sawitri menerangkan, besaran gaji sebaiknya mulai dinegosiasikan ketika pekerja baru saja diterima di perusahaan baru supaya tidak menimbulkan masalah.

Untuk membantu pelamar kerja mencari pilihan gaji terbaik sesuai spesialisasinya, Jobstreet lantas menghadirkan fitur panduan gaji.

Fitur itu memungkinkan mereka mengetahui nilai gaji sesuai pasar tenaga kerja berdasarkan empat kriteria, yakni spesialisasi, posisi, industri, dan gaji pokok bulanan.

Panduan gaji Jobstreet memberi informasi kepada pelamar kerja seputar tinggi-rendahnya gaji dan industri yang menawarkan gaji tertinggi sesuai spesialisasi.

Selain itu, informasi lain yang turut disajikan adalah tren gaji berdasarkan spesialisasi dan tips untuk mencapai target karier yang sesuai.

Fitur panduan gaji dilengkapi juga dengan kalkulator gaji. Fitur ini dapat digunakan untuk mengetahui gaji bersih yang seharusnya diterima.

Panduan gaji dari Jobstreet akan membantu pelamar kerja yang berencana untuk pindah pekerjaan dan ingin bernegosiasi gaji.

Fitur tersebut bekerja dengan menghitung potongan-potongan pada gaji termasuk Pajak Penghasilan (PPh) dan BPJS agar nominal gaji bersih yang seharusnya diterima bisa diketahui.

"Gaji sebenarnya tidak harus naik terus, kok. Orang-orang di level-level tertentu malah rela menurunkan gajinya," ujar Sawitri.

"Mereka ada yang ingin memperluas wawasan dan kemampuan bekerjanya untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih," katanya.

Fleksibilitas bekerja

Pandemi memberikan dampak yang signifikan pada budaya bekerja di banyak perusahan selama dua tahun ke belakang.

Pandemi yang mengharuskan orang-orang bekerja dari rumah telanjur membuat pewe alias terlalu nyaman ketimbang harus berangkat ke kantor atau WFO.

Di sisi lain, pandemi juga menyebabkan akselerasi teknologi semakin meningkat di banyak perusahaan.

Sawitri menyebut, saat ini permintaan paling tinggi untuk fenomena tersebut adalah otomasi di bidang sumber daya manusia, keuangan, hingga administrasi.

Sehingga mereka yang memutuskan resign dari tech company dapat mengambil peluang pekerjaan tersebut.

Baca juga: 5 Tips Membiasakan Diri Saat Kantor Terapkan Work From Office (WFO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com