Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, 9 Cara Mencegah Anak Tenggelam Ketika Berenang

Kompas.com - 23/06/2022, 07:33 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bermain air di kolam atau bak menjadi kesenangan tersendiri bagi anak. Namun, ini bisa berubah menjadi "bencana" jika orangtua lalai.

Anak yang usianya masih belia dengan kemampuan berenang belum mumpuni berisiko tenggelam karena beberapa faktor.

Misalnya mengalami kram, terlalu banyak kemasukan air, salah masuk kolam dewasa, termasuk panik karena tidak bisa berenang.

Karena alasan itulah orangtua diminta tidak abai dengan kegiatan anak di dalam atau sekitaran kolam atau bak berisi air.

"Yang terpenting ada orang yang selalu memperhatikan dan waspada di mana anak berada. Karena inilah alasan nomor satu anak tenggelam."

Demikian saran yang diberikan dokter anak asal Cleveland Clinic, Eva Love, MD.

Yang perlu dilakukan orangtua

Keselamatan anak adalah segala-galanya bagi orangtua. Jadi, jangan sampai si kecil meregang nyawa hanya karena kelalaian orangtua.

Untuk itu, pengetahuan orangtua supaya anak tidak tenggelam sangat diperlukan.

1. Mengempiskan bak renang karet

Beberapa orangtua menyediakan bak renang karet di rumah supaya anaknya dapat bermain air sewaktu-waktu.

Namun, jangan lupa untuk mengempiskan atau membuang airnya setelah digunakan agar anak tidak nyemplung sembarangan gara-gara melihat ban karet.

Baca juga: Tips Aman Saat Berenang di Sungai, Perhatikan Suhu dan Arusnya

2. Jauhkan benda-benda tertentu

Dokter anak Cleveland Clinic lainnya, Purva Grover, MD, menyarankan orangtua untuk menyingkirkan barang-barang tidak aman di sekitar kolam atau bak.

Seperti furnitur berbahan keras yang dapat dimanfaatkan anak sebagai tumpuan melompat ke kolam maupun bak.

3. Beri batas

Dokter anak Cleveland Clinic, Richard So, MD, menyarankan orangtua untuk memberikan pagar setinggi 120 centimer untuk membatasi anak masuk ke bak atau kolam.

Pastikan juga tidak ada akses yang mudah dibuka anak untuk masuk atau melewati pagar yang dipasang.

4. Selalu awasi anak

Nasihat mengawasi anak terkadang dianggap basi bahkan diremehkan oleh beberapa orangtua.

Tapi, saran itu berguna supaya anak tetap selamat apalagi jika ada kerumunan anak di sekeliling kolam atau bak.

5. Latih anak berenang

Cara lainnya untuk mencegah si kecil tenggelam adalah mengajarinya berenang. Tapi, perhatikan juga usia anak.

Di AS, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pelajaran berenang ketika anak sudah berusia 4 tahun ke atas.

Meski begitu, Love tetap meminta orangtua tidak lengah. Jangan mentang-mentang anak diajari berenang, orangtua membiarkan buah hatinya begitu saja.

6. Pelajari resusitasi jantung paru-paru

Orangtua sebaiknya mempelajari resusitasi jantung paru-paru untuk menangani kondisi genting pada anak.

“Itu sangat penting jika Anda pergi ke rumah orang lain atau mengantar anak ke pesta renang,” kata So.

“Itu merupakan ide bagus untuk mempelajarinya sendiri," sarannya.

7. Tutup saluran pembuangan

Setiap tahun, ada banyak laporan tentang rambut atau celana renang anak yang tersangkut di saluran kolam.

Pastikan saluran air tertutup dengan benar untuk menghindari cedera.

8. Tetap terhidrasi

Tubuh harus tetap terhidrasi meski anak beraktivitas di air. Karena tubuh dapat berkeringat dan lelah meski berada di air.

Di sisi lain, anak sebaiknya diminta beristirahat secara berkala ketika berenang di bak atau kolam.

“Anak yang mengalami dehidrasi akan memiliki lebih sedikit energi," ujar Grover.

"Lebih banyak kemungkinan gagal atau mudah lelah daripada anak yang bergizi dan terhidrasi dengan baik."

9. Waspadai tempat lain

Orangtua sebaiknya mewaspadai tempat lain yang berisiko membuat anak tenggelam. Misalnya tong atau lubang kecil berisi air, sumur, dan kawasan perairan lainnya, seperti laut atau danau.

Jika si kecil diajak berenang di laut atau danau, orangtua sebaiknya memeriksa cuaca untuk mengetahui ketinggian air, ombak, maupun kecepatan angin.

Di sisi lain, orangtua harus berhati-hati dengan pelampung yang dipakai anak lantaran perairan terbuka bukanlah area yang terkendali jadi risiko "bencana" mengintai sewaktu-waktu.

Hal penting lainnya yang wajib diperhatikan orangtua adalah tidak membiarkan anak sendirian di laut atau danau untuk menghindari gelombang, angin, dan bebatuan yang tidak dapat diprediksi.

Baca juga: Sederet Manfaat Berenang di Air Dingin untuk Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com