KOMPAS.com - Seseorang yang berada dalam toxic relationship alias hubungan beracun biasanya merasa hidupnya hampa.
Kendati demikian, tak jarang mereka yang mengalaminya tidak menyadari bahwa dia tengah berada dalam toxic relationship.
Akibatnya, dia terus berusaha mempertahankannya meski menyakiti diri sendiri.
Baca juga: Apa Hubungan Toxic Bisa Diperbaiki? Ini yang Harus Dipertimbangkan
Nah menurut psikolog Jeffrey Bernstein, sebenarnya ada tiga tanda yang dapat menunjukkan bahwa kita berada dalam toxic relationship.
Menurut Bernstein, dalam sebuah hubungan yang sehat, seseorang akan mampu melaluinya saat terjadi suatu kesalahpahaman.
Namun jika kita sulit berkomunikasi satu sama lain dan merasa ada hambatan berbicara, ini bisa jadi tanda hubungan beracun.
Selain itu, pasangan yang hobi mengungkit masalah atau dendam lama juga merupakan salah satu pola toxic relationship yang umum terjadi.
Hal ini dapat berujung pada tiga hal yang disebut Bernstein sebagai “Three D Effect,” yaitu distractions (distraksi), distance (jarak), dan disconnection (diskoneksi).
Artinya, kebencian berlabihan dapat membuat emosi negatif terus meningkat seiring dengan semakin menumpuknya pikiran beracun dari pasangan, membuat hubungan bisa berantakan.
Baca juga: 11 Alasan Seseorang Sulit Terbebas dari Toxic Relationship
Menurut psikolog dan penulis John Gottman, kritik dan penghinaan dapat menghancurkan suatu hubungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.