Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Wanita yang Pernah Keguguran Lebih Berisiko Mengalami Strok

Kompas.com - 24/06/2022, 22:01 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian terbaru membuktikan wanita yang pernah mengalami keguguran lebih berisiko mengalami strok.

Hal serupa juga berlaku untuk kaum Hawa yang mengalami kemandulan atau lahir mati, menurut studi yang dimuat di jurnal BMJ.

Laporan tersebut, yang menganalisis data dari delapan studi di tujuh negara, menyarankan wanita yang menderita infertilitas atau keguguran harus dipantau dan diberi konseling tentang cara menurunkan risiko stroke.

Analisa dilakukan pada database yang melacak kesehatan reproduksi dan penyakit kronis pada wanita dari Australia, Cina, Jepang, Belanda, Swedia, Inggris, dan AS.

Secara keseluruhan, sekitar 620.000 wanita berusia 30an hingga 70an dilibatkan sebagai objek penelitian.

Baca juga: Hailey Bieber Terserang Mini Stroke, Bagaimana Awalnya?

Menggunakan kuesioner dan catatan rumah sakit, para peneliti menemukan wanita dengan riwayat infertilitas memiliki risiko 14 persen lebih tinggi terkena stroke non-fatal dibandingkan wanita tanpa infertilitas.

Mereka yang pernah mengalami keguguran memiliki risiko 11 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami keguguran.

Sementara mereka yang mengalami kelahiran mati memiliki risiko lebih dari 30 persen lebih tinggi daripada yang tidak memiliki riwayat lahir mati.

Semakin sering keguguran, semakin tinggi risikonya, demikian temuan studi tersebut.

Sedangkan wanita dengan pengalaman kelahiran mati dianggap paling berisiko mengalami stroke fatal.

Namun, dari data yang tersedia, hanya 2,8 persen peserta yang mengalami stroke non-fatal dan 0,7 persen mengalami stroke mematikan.

Baca juga: Menakar Kesiapan Emosional Sebelum Hamil Lagi Pasca-keguguran

Para peneliti mengatakan hubungan antara infertilitas dan risiko stroke mungkin dijelaskan oleh kondisi lain, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Menderita keguguran berkali-kali dapat mengindikasikan masalah pembuluh darah yang diduga membahayakan plasenta dan menempatkan wanita pada risiko masalah jantung.

Faktor gaya hidup juga dianggap berpengaruh seperti merokoh yang buruk pada kehamilan dan risiko stroke seseorang.

Risiko stroke pada wanita cenderung lebih tinggi

Terlepas hasil publikasi ini, risiko wanita mengalami stroke dan meninggal karenanya cenderung lebih tinggi daripada pria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com