Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Utas Pengasuhan di Twitter, Pahami 6 Tanda Siap Memiliki Anak

Kompas.com - 25/06/2022, 11:55 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah utas pengguna Twitter ramai diperbincangkan netizen yang mendiskusikan soal kesiapan menjadi orangtua.

Utas yang sudah di-retweet 4.000 lebih pengguna itu menyoroti sejumlah kasus orangtua yang ternyata tidak siap dalam memiliki anak.

Melalui akun Twitternya, @zalkad, dia menyinggung bahwa tidak semua pasangan sanggup memiliki dan mengasuh anak.

Diperlukan banyak pertimbangan yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan secara matang bagi orangtua sebelum punya momongan.

Misalnya saja rela mengorbankan waktu, tenaga, biaya, kondisi mental dan fisik hingga kesediaan untuk bertanggung jawab.

Baca juga: Yakin Sudah Siap Memiliki Anak? Cek Dulu 5 Tandanya

6 tanda kita siap menjadi orangtua

Terlepas dari itu, perihal sanggup atau tidak dalam memiliki dan mengasuh anak sebaiknya lihat dulu kapasitas diri kita.

Apakah kita dan pasangan sudah siap menjadi orangtua yang sesungguhnya?

Melansir Insider, berikut 6 tanda orangtua siap untuk memiliki anak agar si buah hati dapat diasuh dengan baik.

1. Merasa sudah waktunya untuk menjadi orangtua

Tidak peduli berapa pun usia kita saat menikah, memiliki anak adalah sebuah pilihan bagi pasangan suami-istri.

Caleb Backe, pakar kesehatan dan kebugaran dari MapleHolistics mengatakan bahwa salah satu tanda mengetahui kita siap untuk memiliki anak adalah merasa kalau ini sudah waktunya.

Ilustrasi keluarga.tirachardz/ Freepik Ilustrasi keluarga.
Meskipun saat ini banyak alasan untuk menunda kehamilan atau memilih childfree.

Baca juga: Ini Kata Psikiater tentang Fenomena Childfree di Kalangan Pasangan Muda

Kesiapan menjadi orangtua dapat tumbuh secara naluriah jika kita sudah merasa siap menjadi orangtua.

"Pertanyaan yang paling sederhana adalah apakah kita menginginkan anak? Sesederhana itu," katanya.

Backe menyebutkan ada suatu kasus seorang pria di usia 20-an. Dia sudah menginginkan untuk menjadi seorang ayah karena merasa sudah waktunya.

Pasalnya, pria tersebut merasakan kurangnya peran ayah semasa hidup, sehingga dengan menjadi orangtua dia merasa perlu menjadi seorang ayah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com