Memikirkan untuk menjadi orangtua dapat menimbulkan banyak kecemasan.
Misalnya ketika baru menikah, kita sudah memikirkan nama anak, mainan hingga pakaian apa yang akan dibeli kelak.
Tapi di sisi lain, ada ketakutan bagaimana dengan pola asuh, biaya dan tanggung jawab hingga kebutuhan yang lain.
Kecemasan dan pikiran negatif itu adalah suatu pertanda bahwa kita belum siap sepenuhnya menjadi orangtua.
Tapi, jika merasa happy dan baik-baik saja tentang impian masa depan. Itu bisa menjadi sinyal bahwa pasangan sudah siap memiliki momongan.
Baca juga: 6 Tips Nyaman Tinggal di Rumah Kecil Bersama Anak
Salah satu faktor terpenting untuk mengetahui bahwa pasangan suami-istri siap memiliki anak adalah menyadari kesiapan secara mental dan fisik.
"Ini agak kontroversial, karena beberapa orang tidak ingin menjadi orangtua sampai usia mereka tua," kata Backe.
Perhatikan juga soal kemampuan pasangan apakah si dia sudah menunjukkan perilaku yang sudah cocok menjadi orangtua atau tidak.
Lihat cara mereka bertindak, berpikir, sampai berperilaku sampai muncul anggapan. "Pasangan saya akan menjadi ibu atau ayah yang hebat suatu hari ini."
Jika kita memiliki paman, bibi, atau teman yang sudah memiliki anak, setidaknya kesiapan menjadi orangtua dapat terukur dari bagaimana kita berhadapan dan berperilaku terhadap anak mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.