Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Varian Virus Covid-19 Baru, Perlu Vaksin Booster Kedua?

Kompas.com - 26/06/2022, 10:11 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru Covid-19, BA.4 dan BA.5, diyakini dapat menembus antibodi alami dan dari vaksinasi, baik primer maupun booster.

Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran. Bahkan, tak sedikit yang berpikir bahwa dibutuhkan vaksin booster dosis kedua untuk membantu menurunkan risiko terpapar varian baru Covid-19 itu.

Namun, bagaimana tanggapan pakar terkait hal ini?

Menanggapi hal itu, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA(K) mengatakan, hal itu mungkin belum bisa dilakukan.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA (K) dalam webinar ?Perjalanan Vaksinasi COVID-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi? pada Sabtu (25/6/2022) Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA (K) dalam webinar ?Perjalanan Vaksinasi COVID-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi? pada Sabtu (25/6/2022)

Pasalnya, sebaran vaksin Covid-19 di Indonesia pun belum merata dan mencakup seluruh total populasi masyarakat Indonesia.

"Vaksin yang primer saja belum beres gitu lho. Kan harus diatasi minimal 70 persen dari populasi," ujarnya dalam webinar bertajuk "Perjalanan Vaksinasi COVID-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi" yang digelar oleh , Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) pada Sabtu (25/6/2022).

Menurut Sri Rezeki, sebelum memikirkan booster kedua, tentu target primer, yakni vaksin Covid-19 tahap pertama dan kedua, perlu rampung terlebih dahulu.

Lalu, vaksn booster pun harus dibagikan terlebih dahulu secara merata demi
mencegah terbentuknya mutasi baru.

"Booster yang pertama saja juga belum beres," kata dia.

Sri Rezeki juga berpendapat bahwa masih banyaknya orang yang belum melakukan vaksinasi Covid-19 sama sekali dapat memicu terbentuknya mutasi baru dari virus Covid-19.

Sebaliknya, jika vaksin sudah lengkap, Sri Rezeki mengatakan bahwa kemungkinan booster dosis kedua tak lagi diperlukan.

Lalu untuk menurunkan risiko paparan varian baru Covid-19 ini, Sri Rezeki berpendapat bahwa hal terbaik adalah tetap memberlakukan dan memperketat protokol kesehatan.

"Sekarang ini sudah banyak yang tidak pakai masker. Makan bersama, ngobrol tidak pakai masker," kata Sri Rezeki.

Intinya, dengan vaksin lengkap dan penerapan protokol kesehatan yang baik, risiko terpapar varian baru virus Covid-19 dapat diminimalisir dan vaksin booster kedua pun tidak diperlukan.

 Baca juga: Alasan untuk Tidak Takut dengan Vaksin Booster

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com