Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2022, 08:58 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari dua tahun, dan kian banyak orang menerima vaksin, namun tak sedikit orang di Indonesia yang masih ragu untuk divaksin.

Salah satu alasan yang sering terdengar adalah keraguan untuk divaksin pada para pengidap penyakit jantung.

Lebih spesifik lagi, ada keraguan di kalangan tersebut untuk mengambil vaksin booster dari brand AstraZeneca.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin AstraZeneca Menyebabkan Cacar Monyet dan Hepatitis Akut

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof. Hinky Hindra Irawan Satari pun angkat bicara terkait fenomena ini.

Dia menegaskan, tidak ada laporan penelitian yang menunjukan ada hubungan antara vaksin AstraZeneca dan penyakit jantung.

"Hubungan AstraZeneca dengan jantung ini, nggak ada di daftar laporan KIPI di Indonesia."

"Ini dikaitkan dengan catatan kejadian di tujuh provinsi di 11 rumah sakit," ungkap Hinky.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Berpotensi Serius Menyebabkan Stroke

Dia menyatakan hal itu dalam webinar Perjalanan Vaksinasi COVID-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi yang digelar oleh Komnas KIPI pada Sabtu (25/6/2022) lalu.

Hinky menambahkan, hal yang sama juga berlaku untuk penyakit jantung berat.

Menurut dia, tidak ada laporan KIPI yang menyatakan vaksin AstraZeneca membuat penyakit jantung akan semakin berat.

Artinya, tegas Hinky, penyakit jantung bukan kontraindikasi dari vaksin.

Baca juga: Pemicu Pembekuan Darah dari Vaksin AstraZeneca Ditemukan, Begini Paparan Peneliti...

Kendati demikian, tenaga kesehatan umumnya memang tetap akan meminta calon penerima vaksin dengan penyakit jantung untuk menyerahkan pernyataan resmi dari dokter sebelum divaksin.

Sebab, kata Hinky, pengidap penyakit jantung tetap harus memiliki kondisi yang terkontrol tanpa obat jantung saat menerima vaksin.

"Tapi tentu saja sangat diharapkan, sakit jantung tersebut terkendali tanpa obat, sehat dikontrol terkendali, silahkan divaksin," kata Hinky.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com