Rumah bergaya modern sebaiknya dibersihkan dari debu sekali seminggu. Sementara rumah yang sudah tua setidaknya dua kali seminggu.
Alasannya adalah kotoran menumpuk lebih cepat di bangunan tua dan yang berventilasi buruk.
Saat mengelap perabot atau kaca gunakanlah lap basah supaya debu terseka dengan baik. Namun, untuk barang antik atau kayu sebaiknya pakai micro fiber.
Bagian lain yang tidak boleh dilewatkan saat membersihkan debu di rumah adalah anak tangga, shower, atau rak lemari.
Keringkan handuk dengan baik setelah setiap kali digunakan. Jangan sampai jamur berkembang biak karena handuk selalu basah.
Jika tidak, cuci handuk dengan mesin cuci setiap tiga hari atau lebih. Bersihkan juga karpet dan cuci sesuai label panduan penggunaan.
Wakil Presiden bidang Indoor Environmental Quality Clark Seif Clark, Derrick A. Denis, mengatakan, cara lain menjaga kebersihakn udara rumah adalah membersihkan lantai.
Ia mengatakan, gravitasi menyebabkan partikel kecil tertarik ke bawah dan rentan beterbangan jika dbersihkan hanya menggunakan sapu.
Lebih baik, katanya, jika lantai dibersihkan dengan pel berpegangan teleskopik setidaknya seminggu sekali untuk menjangkau titik yang sempit.
Untuk membersihkan karpet dan jok, gunakan vacum yang dilengkapi dengan filter HEPA supaya 99,97 persen debu terhisap dan tidak beterbangan lagi ke udara.
Bersihkan furniture dan sepanjang rak dengan sikat kecil lalu sedot debu yang jatuh ke lantai, terutama di karpet.
Kain linen yang biasa digunakan sebagai seprai maupun taplak sebaiknya rutin dibersihkan.
Terutama seprai dan sarung bantal yang menjadi tempat menempelnya sel-sel kulit yang mengelupas saat tidur.
Hal tersebut penting diperhatikan karena sel kulit mati akan dimakan oleh tungau dan hewan berukuran kecil ini dapat memicu alergi.
Tungau memang suka bersarang di kamar tidur karena suhunya cenderung hangat dan lembap.