Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Separation Anxiety" Lazim Dialami Anak-anak, Aneh bagi Orang Dewasa

Kompas.com - 27/06/2022, 16:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Billie Eilish mengaku sempat mengalami separation anxiety disorder (SAD) atau gangguan kecemasan berpisah.

Masalah kesehatan mental ini membuatnya takut sendirian sehingga tetap tidur sekamar dengan orangtua dan saudaranya hingga usia 11 tahun.

Lazimnya, anak mulai dibiasakan tidur di kamar sendiri atau terpisah dari orangtua sejak usia tiga tahun.

Namun, pada beberapa anak, ketakutan tersebut bisa sangat akut sehingga mengubah pola hidupnya, seperti dialami pelantun "Happier Than Ever ini.

Baca juga: Punya Separation Anxiety, Billie Eilish Tidur Sekamar dengan Orangtua hingga Usia 11 Tahun

Separation anxiety sebenarnya bagian tumbuh kembang anak

Separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan merupakan tahap perkembangan normal bagi bayi dan balita.

Kecemasan ini biasanya berkaitan dengan ketakutan berpisah dengan orangtua, saudara atau yang biasa mengasuhnya sehari-hari.

Gejalanya antara lain:

  • Menangis berlebihan
  • Memegang tubuh atau pakaian orangtua atau pengasuh dengan paksa
  • Penolakan untuk terlibat dengan pengasuh atau anak-anak lain
  • Teriakan

Baca juga: Kembali ke Pelukan Mantan Kekasih, karena Cinta atau Takut Sendirian?

Umumnya, ini akan berkurang dan menghilang dengan sendirinya ketika anak bertambah dewasa, mulai usia tiga tahun.

Anak yang cenderung pemalu biasanya butuh lebih banyak waktu untuk membiasakan diri dan menghilangkan ketakutan tersebut.

Ilustrasi ketakutanshutterstock Ilustrasi ketakutan
Namun, ada kondisi yang dianggap tidak normal atau dikatakan sebagai separation anxiety disorder (SAD).

Apalagi jika dibarengi serangan panik, gejala lain atau bertahan hingga usia remaja sampai beranjak dewasa.

Gejala orang yang mengalami SAD yakni:

  • Kecemasan perpisahan yang tidak sesuai usia pada anak yang lebih tua atau orang dewasa
  • Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan bahwa sesuatu akan terjadi pada orangtua atau anak saat keduanya berpisah
  • Dengan tegas menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan terpisah dan tangisan yang tidak dapat dihibur selama perpisahan
  • Distress berulang dan berlebihan tentang berada jauh dari rumah atau orang yang dicintai
  • Kekhawatiran yang konstan dan berlebihan tentang kehilangan orangtua atau orang yang dicintai karena penyakit atau bencana
  • Kekhawatiran terus-menerus bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, seperti hilang atau diculik, menyebabkan perpisahan dari orangtua atau orang yang dicintai lainnya
  • Menolak jauh dari rumah karena takut berpisah
  • Tidak ingin sendirian di rumah dan tanpa orangtua atau orang tersayang lainnya di rumah
  • Keengganan atau menolak untuk tidur jauh dari rumah tanpa orangtua atau orang terdekat lainnya
  • Mimpi buruk berulang tentang perpisahan
  • Keluhan yang sering berupa sakit kepala, sakit perut, atau gejala lain ketika akan berpisah dari orangtua atau orang terkasih lainnya

Baca juga: Kenali, Separation Anxiety pada Balita dan Cara Mengatasinya

SAD adalah gangguan psikologis spesifik yang berbeda dari ketakutan akan perpisahan biasa meskipun sulit untuk membedakannya karena gejalanya dapat tumpang tindih.

Penyebab separation anxiety disorder (SAD)

Jenis anxiety ini disebabkan oleh stres atau beban hidup yang membuat seseorang ketakutan terpisah dari orang tersayangnya, apa pun penyebabnya.

Namun, faktor genetika disebut juga bisa menjadi penyebabnya meskipun bisa dipicu oleh berbagai faktor eksternal lainnya.

Faktor risiko lain yang bisa menyebabkan kondisi SAD adalah:

  • Tekanan hidup atau kehilangan yang mengakibatkan perpisahan, seperti penyakit atau kematian orang yang dicintai, kehilangan hewan peliharaan tercinta, masalah keuangan, perceraian orangtua, atau pindah atau pergi ke sekolah
  • Temperamen tertentu yang lebih rentan terhadap gangguan kecemasan daripada yang lain
  • Masalah lingkungan, seperti mengalami beberapa jenis bencana yang menyebabkan perpisahan

Sejauh ini, belum ada metode yang terbukti efektif mendeteksi dini ataupun mencegah separation anxiety pada anak berkembang menjadi lebih serius.

Baca juga: Social Anxiety saat Kumpul Keluarga, Begini Cara Menghadapinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com