KOMPAS.com - Penggunaan ganja sebagai pengobatan medis masih menjadi kontroversi di sejumlah negara.
Keberadaan ganja dianggap ilegal karena tergolong sebagai obat-obatan terlarang.
Namun faktanya, penelitian terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan, ganja memiliki manfaat yang lebih spesifik saat digunakan sebagai pengobatan medis.
Khususnya pada kandungan atau senyawa cannabinoid yang terdapat pada minyak ganja dan disebut cannabidiol (CBD).
CBD adalah salah satu sumber cannabinoid yang paling banyak dipelajari fungsinya bagi pengobatan.
Meski begitu, kandungan tersebut juga ditemukan pada tumbuhan ganja rami.
Namun, pada rami senyawa yang dibutuhkan itu kadarnya hanya sedikit dan perlu penelitian lebih lanjut apakah fungsinya bisa menyamai kandungan CBD pada tanaman ganja atau tidak.
Lantaran memiliki khasiat dalam pengobatan, CBD juga sering disebut dengan istilah ganja medis.
Hal itu bertujuan agar tidak disalahartikan sebagai ganja yang disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Suarakan Legalisasi Ganja Demi Pengobatan Anak, Polisi: Tetap Dilarang