Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Kita Tidak Merasa Lapar Setelah Olahraga Secara Intens

Kompas.com - 28/06/2022, 15:13 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga seharusnya menjadi aktivitas yang membuat kita merasa lebih lapar karena ini dapat menguras lebih banyak energi.

Tapi ternyata, hal itu tidak terjadi jika kita melakukan olahraga dengan lebih keras dan intens.

Lantas, apa yang menyebabkan nafsu makan bisa berkurang saat kita berolahraga secara intens dibandingkan ketika berolahraga secara ringan?

Sebuah studi yang diterbitkan di Nature menunjukkan bahwa sebenarnya ada hubungan antara olahraga yang intens dan penurunan nafsu makan.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasannya yang dilansir dari laman Lifestyle Asia berikut ini.

Perubahan metabolisme

Menurut studi tersebut, para peneliti mempelajari tentang perubahan metabolisme yang terjadi dalam tubuh ketika seseorang berolahraga.

Awalnya, mereka mengamati tikus setelah menyelesaikan 30 menit aktivitas dan menemukan lonjakan signifikan dalam satu molekul tertentu setelah hewan aktif secara fisik yakni kombinasi laktat (produk sampingan yang diproduksi dalam tubuh selama latihan) dan fenilalanin (asam amino).

Para peneliti pun menjuluki kombinasi ini sebagai "lac-phe".

Selanjutnya, untuk memastikan bahwa peningkatan produksi molekul ini secara khusus terkait dengan olahraga (bukan stres, misalnya), peneliti mencari data dari kuda pacu.

Mereka kemudian menemukan lonjakan molekul yang sama setelah kuda berlari, yang membuktikan lebih lanjut bahwa peningkatan produksi lac-phe terkait dengan olahraga.

Menurut The New York Times, para peneliti akhirnya meminta delapan pria sehat untuk berolahraga tiga kali dengan intensitas yang berbeda-beda. Ada yang bersepeda dengan kecepatan santai, mengangkat beban, dan melakukan interval sprint 30 detik dengan sepeda stasioner.

Peneliti pun kemudian melihat jumlah lac-phe yang dihasilkan tubuh peserta setelahnya dan menemukan bahwa tingkat produksi tertinggi dilakukan setelah sprint (latihan intensitas tinggi) dan terendah setelah sesi bersepeda 90 menit (yang dilakukan pada intensitas sedang).

Terlebih lagi, studi sebelumnya juga menemukan lonjakan lac-phe pasca olahraga pada manusia yang mendukung temuan studi baru.

Nah, peneliti di balik studi terbaru juga mengamati bahwa ketika tikus gemuk diberi lac-phe di luar apa yang mungkin terjadi secara alami melalui olahraga, asupan makanannya akan turun sebanyak 30 persen.

"Hal itu menyebabkan penurunan berat badan, pengurangan lemak, dan peningkatan toleransi glukosa, serta indikasi pembalikan diabetes," kata peneliti dalam siaran persnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com