Dokter Olivares juga menegaskan agar kita hanya menyentuh softlens dengan ujung jari.
Sebab, kuku kita dapat dengan mudah mengoyak bahan lensa yang halus. Dan bila kuku kotor, itu juga bisa menodai softlens dengan bakteri.
Paling tidak, kita harus memilih untuk menggunakan kacamata jika berada di sekitar asap berbahaya atau beracun.
"Misalnya, kenakan kacamata saat mewarnai rambut atau membersihkan oven," kata Dr Olivares.
Baca juga: Bahaya Pakai Softlens Saat Tidur, Infeksi Mata hingga Kebutaan
"Selain itu, jauhkan kontak dari sabun, losion, kosmetik, parfum, dan produk sejenis lainnya," sambung dia.
Biasanya, obat-obatan tidak akan mengganggu kemampuan kita untuk memakai softlens.
Namun, beberapa obat-obatan tertentu dapat menyebabkan beberapa gejala yang kurang menyenangkan saat kita memakai softlens.
"Obat-obatan itu, misalnya, kontrasepsi, antihistamin, dan beberapa obat hipertensi yang dapat menyebabkan mata kering, iritasi mata, penglihatan kabur, hingga intoleransi terhadap softlens," kata Dr Olivares.
"Untuk pasien ini, pelumasan mata dan pilihan softlens sekali pakai setiap hari adalah yang terbaik," tutur dia.
Baca juga: Mengenal Ulkus Kornea, Infeksi Mata yang Disebabkan Bakteri pada Softlens
Penting untuk diketahui, kita harus berkonsultasi dengan dokter mata setiap tahun untuk pemeriksaan mata guna memahami mata dan kesehatan secara keseluruhan.
"Namun, jika kita merasakan ketidaknyamanan mata atau memiliki penglihatan kabur maupun masalah lain setelah memakai softlens, lepaskan dan kunjungi dokter mata yang dapat mendiagnosis masalah ini dengan baik," imbuh Dr Olivares.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.