KOMPAS.com - Tren belanja online kerapkali membuat banyak orang kecanduan, tanpa disadari.
Kita tak sabar untuk segera check out belanjaan ketika hari gajian tiba tanpa mempertimbangkan kebutuhan lainnya.
Godaan diskon, potongan harga dan promo lainnya juga sulit dihindari sehingga kita terus berbelanja seakan tak pernah puas.
Perilaku tersebut mungkin saja merupakan tanda kita mengidap gangguan psikologis Compulsive Shopping Disorder (CSD) alias kecanduan belanja.
Baca juga: 4 Tips Belanja Online Tanpa Takut Tertipu Barang Palsu
Kondisi ini membuat kita keasyikan membeli produk dan membelanjakan uang tanpa terkontrol.
Gangguan belanja kompulsif ini dikategorikan sebagai jenis kecanduan karena adanya perilaku berulang.
Makalah tahun 2021 yang diterbitkan di Journal of Behavioral Addictions mengatakan gejala Compulsive Shopping Disorder (CSD) termasuk pikiran dan perilaku terkait belanja disfungsional yang berulang atau terus-menerus.
Keluhan lain yang serupa termasuk:
Baca juga: Kecanduan Belanja Online, Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental
Dikutip dari Psychology Today, angka prevelensi gangguan kompulsif ini pada orang dewasa di Amerika Serikat berkisar 2-8 persen.
Sekitar 80-94 persen penderitanya merupakan wanita yang bermula di akhir usia remaja atau dewasa awal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.