Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membiarkan Bayi Menangis hingga Tertidur, Bolehkah?

Kompas.com - 30/06/2022, 09:37 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Tips merespons tangisan bayi

Merespons tangisan bayi tentu tidak bisa sembarangan.

Jadi saat membuka pintu kamar, sebaiknya tetap matikan lampu guna membuat bayi berpikir bahwa dia masih perlu tidur.

Lalu, jangan lupa untuk berbicara dengan suara lembut dan menenangkan guna mencegah stimulasi bayi.

Sebaiknya, orangtua juga tidak tidak berlama-lama di kamar, namun menggunakan waktunya untuk berjaga-jaga jika ada masalah yang perlu ditangani.

“Lihat bayi hanya untuk memantau terjadinya sesuatu yang mengkhawatirkan, seperti demam, anak yang tampak lapar, atau perlu mengganti popok,” saran Dr. Szugye.

Orangtua juga bisa membelai bayi dengan lembut atau berbicara dengan nada yang menenangkan sampai bayi tenang dan mulai tertidur kembali.

Setelah itu, keluarlah dengan cepat, namun tetap tenang.

Baca juga: Jangan Buru-buru Beri Makanan, Bayi Menangis Bukan Cuma karena Lapar

Kita juga perlu mengetahui, ada cara untuk meminimalisasi potensi tangisan bayi yang bisa dimulai beberapa hal.

Misalnya, rutinitas tidur siang dan tidur siang yang konsisten, rutin mengganti popok bayi, memberi makan, membacakan buku, dan memandikannya.

Selain itu, perhatikan pula tanda mengantuknya bayi.

Saat mengantuk, bayi akan menguap, mengucek mata, atau menarik telinganya. Bayi juga bisa menjadi sedikit rewel dan berhenti berinteraksi.

“Saat menyadari hal ini, sebaiknya segera bawa bayi ke tempat tidur. Anda sebaiknya menidurkannya saat mereka merasa mulai lelah dibandingkan saat lelah berlebihan,” ujar Dr. Szugye.

Baca juga: Selain Lapar, Apa yang Menyebabkan Bayi Menangis di Malam Hari?

Jika bayi sulit tidur

Jika masalah tidur itu telah mengganggu waktu kita atau bayi di siang hari, segera bicaralah pada dokter anak atau spesialis tidur anak.

Untuk mencegah hal itu semakin menjadi-jadi, latihan tidur sudah bisa dimulai sejak bayi berusia 4-6 bulan.

“Lama kelamaan anak akan lepas dari masalah dan belajar untuk tidur. Dan itu artinya Anda juga bisa kembali tidur,” ujar Dr. Szugye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com