Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Disadari, Begini Cara Mudah Membersihkan Sikat Gigi

Kompas.com - 30/06/2022, 13:02 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian dari kita sering merepotkan diri sendiri ketika membersihkan sikat gigi.

Benda kecil yang satu ini kerap direndam dalam obat kumur, cairan pembersih gigi palsu, atau disimpan menggunakan wadah sinar UV.

Padahal cara-cara seperti itu menurut dokter spesialis gigi asal Cleveland Clinic, Karyn Kahn, DDS tidak diperlukan.

"Intinya semua itu tidak perlu," katanya.

Lalu, gimana cara mudah untuk membersihkan sikat gigi?

Cukup gunakan air panas

Rupanya sikat gigi dapat dibersihkan menggunakan satu bahan saja: air panas.

Ya, Kahn menyarankan hal tersebut lantaran mulut kita memerlukan flora alami bakteri untuk lingkungan yang sehat.

Jadi bukan suatu keharusan untuk membersihkan semua bakteri dari sikat gigi.

Baca juga: Tips Bikin Anak Rajin Sikat Gigi ala Sandra Dewi

"Saya sarankan hanya membilas sikat gigi Anda dengan air panas yang baik,” ujar Kahn.

Ia mengatakan, kalau pun kita mendapati sisa pasta gigi atau makanan tertinggal di sikat gigi, kotoran cukup dibilas saja sampai hilang.

Ilustrasi Shutterstocks Ilustrasi

Keberadaan bakteri di mulut

Adalah hal yang wajar apabila banyak orang khawatir dengan higienitas sikat gigi miliknya.

Apalagi benda tersebut setiap hari digunakan untuk menyikat gigi dan berhadapan dengan kotoran dan sisa makanan.

Meski begitu, Kahn menyampaikan bahwa bakteri tidak perlu dibersihkan sepenuhnya seperti yang sudah ia sebutkan di awal.

Pasalnya ketiadaan bakterti di sikat gigi akan mempermudah mikroorganisme oportunis seperti ragi dan jamur menguasai mulut kita.

Perlu diketahui mikroorganisme oportunik merupakan bakteri yang tidak berada di habitat semestinya.

"Anda butuh sejumlah bakteri alami di mulut hanya saja tidak di sekitar gigi atau jaringan gusi," jelas Kahn.

Penjelasan Kahn juga senada dengan rekomendasi perawatan sikat gigi yang dikeluarkan American Dental Association (ADA).

Badan tersebut menjelaskan, penelitian tidak menemukan bukti efek negatif kesehatan mulut dari bakteri normal pada sikat gigi.

Namun, Kahn memiliki sejumlah saran agar kita bebas dari rasa khawatir terhadap kebersihan sikat gigi. Seperti apa?

Baca juga: 6 Penyebab Gigi Berlubang, meski Rajin Sikat Gigi

Cara merawat sikat gigi

Rupanya cara merawat sikat gigi juga semudah seperti kita membersihkannya.

Untuk lebih jelasnya, simak saran yang diberikan Kahn berikut ini:

1. Biarkan kering

Pertama-tama, sikat gigi sebaiknya dibiarkan hingga kondisinya benar-benar kering.

Bakteri yang hidup di sikat gigi setelah kita menggunakannya ternyata dianggap anaerob.

Artinya adalah bakteri yang tertinggal di sana akan mati jika terdapat oksigen.

Jadi, jika sikat gigi dibiarkan mengering, hal ini akan menghilangkan sebagian besar bakteri.

2. Simpan sikat gigi

Sikat gigi sebaiknya juga disimpan dalam wadah yang benar meski bisa dibersihkan dengan cara yang mudah.

Kahn menyarankan supaya sikat gigi disimpan di tempat terbuka, bukannya di cangkir, laci, atau travel pack yang sering dibawa bepergian.

Hal itu penting untuk diingat karena tempat sikat gigi yang kotor bisa meningkatkan pertumbuhan jamur atau bakteri yang tidak wajar di mulut.

Jika wadah sikat gigi tidak dijaga kebersihannya, kita berisiko terkena penyakit mulut seperti gingivitis -peradangan pada gusi.

Di sisi lain, ADA merekomendasikan untuk tidak menutupi sikat gigi terus-menerus karena risiko bakteri yang tidak diinginkan.

3. Ganti sikat gigi

Seperti benda rumah tangga lainnya, sikat gigi perlu diganti jika mulut kita terserang infeksi jamur, ragi, atau virus.

Baca juga: Kapan Anak Mampu Sikat Gigi Sendiri?

"Namun, setelah Anda sakit, rekomendasi umum saya adalah mengganti sikat gigi Anda,” saran Kahn.

“Itu adalah cara yang mudah untuk memastikan bakteri yang tersisa tidak menyebabkan infeksi ulang atau menular ke anggota keluarga lain."

"Itu jauh lebih masuk akal daripada mencoba membersihkan sikat gigi dengan merebusnya, hidrogen peroksida, atau cuka," jelas Kahn.

Sikat gigi sebaiknya juga diganti secara rutin tanpa perlu menunggu tanda-tanda infeksi pada mulut.

Normalnya sikat gigi yang masih layak dipakai masih terlihat bersih dan lurus.

Kita perlu mewaspadai perubahan warna, penumpukan, atau sikat yang kusut.

Jika ketiga tanda tersebut sudah nampak, sudah seharusnya sikat gigi untuk diganti.

"Ganti setiap 3-4 bulan sekali. Jika Anda melihat bulu-bulunya berjumbai, gantilah lebih cepat," kata Kahn.

4. Jangan meminjam sikat gigi

Ingatlah bahwa sikat gigi adalah benda pribadi. Ini juga diperkuat dengan penjelasan mulut hanya membutuhkan flora sehat dari bakterinya sendiri.

Di sisi lain, hindari menyimpan sikat gigi milik kita dengan anggota keeluarga lain dalam wadah yang sama.

"Anda tidak boleh berbagi sikat gigi, terutama dengan anak-anak Anda, karena saat itulah mereka memperoleh flora normal mereka,” jelas Kahn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com