Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Fenomena Quarter Life Crisis di Kalangan Milenial

Kompas.com - 01/07/2022, 09:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Usia 20 sampai 30 tahun mungkin menjadi fase hidup paling mengerikan bagi beberapa orang. Individu dalam rentang usia ini umumnya memiliki tanggung jawab dan peluang untuk eksplor karier maupun kehidupan pribadi.

Dalam usia rentang ini manusia juga akan merasakan lebih banyak stres. Faktanya, banyak orang dalam fase hidup ini mulai merasa tidak percaya diri akan tujuan, rencana, bahkan pasangan dalam hidup.

Krisis emosional yang sering kalimelanda generasi milenial, juga dirasakan oleh Fadilah Novitasari atau Fafa, Teman Halo Jiwa yang juga menceritakan kisahnya melewati fase quarter life crisis dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Proses Pendewasaan Diri Melalui Fase Quarter Life Crisis”.

Peralihan dari masa remaja menuju dewasa, melahirkan banyak perubahan dalam hidup. Rasa takut akan pertanyaan seputar masa depan, menjadikan sebagian orang merasa tidak percaya diri akan masa depan yang akan dihadapi.

“Sering merasa kalah atas pencapaian orang lain, merasa apa yang dilakukan sia-sia, menjalani hidup tanpa dukungan orang lain itu hal yang aku alami saat mengalami fase quarter life crisis,” ujar Fafa.

Quarter Life Crisis

Dilansir Bradley University, fase quarter life crisis atau dikenal juga dengan fase krisis seperempat kehidupan. Fase ini masa ketika seseorang merasa tidak yakin dan selalu mempertanyakan segala hal yang terjadi selama pertengahan usia 20-an hingga awal 30-an.

Orang yang mengalami hal ini biasanya merasa jika mereka terjebak dalam pekerjaan buntu, sementara semua karier teman mereka sedang maju. Mereka juga akan bertanya-tanya mengapa mereka tidak bisa mempunyai hubungan romantis ketika orang sekitar sudah memilikinya.

Baca juga: Yakin Besok Resign? Siapkan Dulu 5 Hal Ini

Harvard Business Review mencatat jika quarter life crisis biasanya terjadi dalam empat fase. Pertama, seseorang akan merasa terjebak dalam berbagai komitmen, entah dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan. Lalu, ada semacam rasa kesepian entah karena pindah ke tempat yang baru, atau meninggalkan suatu hubungan.

Selama periode ini, mereka akan merenungkan kehidupan dan mulai memikirkan kemungkinan lain untuk mengubah rencana sebelum menjelajahi kehidupan baru, peluang pekerjaan baru, atau keluar dari berbagai macam krisis yang dihadapi.

Faktor Penyebab Quarter Life Crisis

Setelah Fafa mencari tahu penyebab dirinya mengalami fase ini, ia menemukan beberapa faktor pendukung fase ini.

  1. Ekspektasi berlebihan kepada orang lain,
  2. Berjuang sendirian,
  3. Memutuskan keputusan pribadi, dan
  4. Takut akan perubahan besar dalam hidup.

Salah satu masalah utama munculnya fase ini ketika seseorang berada dalam situasi saat mereka baru merasakan perjuangan yang sebenarnya. Mereka mengira jika fase ini adalah fase menyenangkan dalam hidup karena bertemu banyak orang dan bisa mencoba pengalaman baru.

Mengatasi Quarter Life Crisis

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk melewati fase ini adalah berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Terlihat mudah memang, namun praktiknya sulit dilakukan. Ingatlah jika hidup bukanlah tentang perlombaan dengan orang lain, dan tiap orang memiliki waktunya masing-masing.

Baca juga: Bagaimana Cara Keluar dari Belenggu Masa Lalu?

Apa yang dilihat di media sosial, hanyalah sebagian cerita yang mereka tampilkan. Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya mereka alami, karena apa yang ditampilkan di media sosial sering kali hanya hal yang indah saja.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, hanya akan membuang waktu saja. Kenali diri sendiri dan fokus untuk mengembangkan diri akan lebih baik dilakukan untuk melewati fase ini. Jadikanlah diri sendiri sebagai motivasi untuk menjadi hidup yang lebih baik.

Menghadapi quarter life crisis haruslah dengan hal-hal yang positif. Segera pergi ke tempat yang tepat untuk mengeluarkan emosi, pergi ke psikolog jika dibutuhkan, atau berteman dengan lingkungan yang bisa mendukung mimpi.

Pembahasan seputar “Proses Pendewasaan Diri Melalui Fase Quarter Life Crisis” bersama Teman Halo Jiwa, juga bisa Anda dengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/aj_pendewasaan.

Dengarkan juga episode lainnya dari siniar Anyaman Jiwa, yang akan membahas kesehatan mental mulai dari area pekerjaan, hubungan percintaan, dan sebagai makhluk sosial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com