Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2022, 13:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada sejumlah benda, baik wadah maupun makanan, yang tidak boleh dimasukkan ke dalam microwave.

Pasalnya gelombang mikro yang dihasilkan untuk menciptakan suhu panas berisiko merusak makanan beserta wadahnya, bahkan meledak.

Microwave memang menjadi solusi praktis bagi sebagian orang untuk memanaskan kembali makanan supaya bisa disantap.

Meski begitu kita tidak bisa menggunakannya seenaknya karena alasan-alasan tertentu.

Lalu, benda apa saja yang sebaiknya tidak dipanaskan menggunakan microwave? Berikut daftarnya.

Baca juga: 10 Benda yang Tidak Boleh Dimasukkan ke dalam Microwave, Apa Saja?

1. Paprika

Membayangkan paprika yang dipanggang ketika pesta barbekyu memang terasa menggiurkan.

Tapi, kalau sedang di rumah dan tergoda memanaskan jenis cabai ini ke dalam microwave, akibatnya bisa merugikan. Kenapa?

Baik paprika berwarna merah, kuning, atau hijau ternyata mengandung senyawa capsaicin.

Capsaicin adalah sejenis zat dalam cabai yang memberikan efek "nendang", seperti panas, pedas, bahkan sakit.

Saat paprika dipanaskan, terutama jenis yang sangat pedas, capsaicin di dalamnya menguap dan terjebak di dalam microwave.

Baca juga: Tips Membersihkan Microwave dengan Mudah dan Cepat

Nah, saat kita membuka tutup microwave, uap capsaicin dapat menyebabkan iritasi hidung, mata, bahkan masuk ke dalam paru-paru.

Supaya hal tersebut tidak terjadi sebaiknya paprika dipanggang atau ditumis saja.

 

Agar tak mendapatkan berbagai efek samping, konsumsi telur dengan cara yang tepat. PEXELS/RON LACH Agar tak mendapatkan berbagai efek samping, konsumsi telur dengan cara yang tepat.

2. Telur yang sudah direbus

Hati-hati ketika memanaskan telur yang sudah direbus ke dalam microwave.

Pasalnya uap yang terjebak di dalam telur dapat menyebabkan ledakan.

Untuk diketahui bahwa uap hasil pemanasan microwave tidak bisa keluar dari bagian putih telur. Di sini, tekanan dalam telur mulai terbentuk.

Saat telur mulai dipotong atau dibelah dengan tangan maka uap akan keluar secara tiba-tiba dan dapat terasa panas di tangan.

3. Styrofoam

Styrofoam menjdi alternatif pembungkus makanan selain kertas, stainless steel, atau plastik.

Akan tetapi jangan memasukkan styrofoam ke microwave karena berisiko mengeluarkan bahan kimia berbahaya ke dalam makanan dan udara.

Kemungkinan lain yang terjadi jika nekat memanaskan styrofoam adalah bentuknya yang meleleh atau melengkung.

Jadi, pindahkan dulu makanan dari styrofoam ke piring atau wadah tahan panas.

Baca juga: Bagaimana Cara Membersihkan Microwave dengan Benar?

4. Wadah dengan pegangan logam

Hati-hati ketika memasukkan wadah dengan pegangan logam karena berisiko menyebabkan kebakaran.

Maka dari itu, cek dulu pada wadah apakah aman digunakan untuk microwave atau tidak.

Biasanya produk yang teruji keamanannya akan dilengkapi label "Microwave Safe".

Dengan mengecek hal tersebut, kita tidak hanya mencegah kebakaran tapi juga mengantisipasi paparan bahan kimia.

5. Segelas air

Microwave seringkali menggoda penggunanya untuk memanaskan apa pun supaya bisa lebih cepat dinikmati, salah satunya air.

Memang, memanaskan air dengan teko lebih lama. Tapi, air bisa sangat mendidih bahkan meledak jika dimasukkan ke dalam microwave.

Untuk mencegahnya, kita tetap disarankan menggunakan teko untuk merebus air, baik dengan kompor konvensional maupun listrik.

6. Anggur

Makanan lain yang tidak boleh dimasukkan ke dalam microwave adalah anggur.

Alasannya adalah buah tersebut menjadi sangat panas bahkan dapat meledak di dalam microwave.

Tentu kejadian itu akan merepotkan kita dan anggur tidak bisa dimakan lagi.

Baca juga: 6 Langkah Bersihkan Microwave Pakai Lemon

Anggur lebih baik dipanaskan menggunakan wajan dengan api sedang-tinggi selama beberapa saat.

 

Ilustrasi kentang yang dipanggang dengan rosemary.PIXABAY/ RitaE Ilustrasi kentang yang dipanggang dengan rosemary.

7. Sisa kentang

Memanaskan sisa kentang dengan microwave perlu dilakukan secara hati-hati.

Karena makanan ini menjadi tempat berkumpulnya Clostridium botulinum -bakteri botulisme.

Perlu diketahui, saat kentang dimasak dan tidak segera disimpan di lemari es, spora bakteri bisa berkembang biak.

Sayangnya memanaskan kentang juga tidak membunuh bakteri. Jadi kentang yang sudah dipanaskan berisiko menyebabkan sakit perut.

Selain itu, penggunaan alumunium foil untuk memanaskan kentang berisiko mempercepat mempercepat pertumbuhan spora.

Pasalnya, bahan yang satu ini menangkap kelembapan dan menciptakan kondisi yang hangat dan lembap.

Kentang lebih baik dipanggang tanpa alumunium foil dan segera didinginkan.

Jangan biarkan kentang dingin di suhu ruangan dalam waktu yang lama.

Baca juga: Kebiasaan yang Membuat Microwave Cepat Rusak

8. Daging olahan

Bacon, hot dog, sosis, dan daging olahan lainnya harus dimasak di atas kompor atau di dalam oven, bukan menggunakan microwave.

Alasannya adalah memanaskan produk daging olahan bisa mengarah pada pembentukan cholesterol oxidation products (COP).

COP selama ini telah dikaitkan dengan penyakit jantung koroner.

Di samping itu, COP juga terkait dengan peradangan, penumpukan plak di arteri, dan gangguan kesehatan lain.

Seperti terungkap dalam studi berjudul "Formation of cholesterol oxidation products (COPs) in animal products" yang dipublikasikan di ScienceDirect.

 

Ilustrasi saus tomat. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi saus tomat.

9. Saus tomat

Saus tomat yang dipanaskan dengan microwave bisa nyiprat ke mana-mana.

Itu disebabkan oleh panas dan uap yang dihasilkan saat dihangatkan akan sulit keluar melalui saus yang kental.

Dalam beberapa kasus, saus bahkan bisa meledak saat diaduk dan menyebabkan luka bakar.

Kalau kita ingin memanaskan saus tomat, lebih baik gunakan panci kecil dan taruh di atas kompor dengan panas yang merata.

Baca juga: Jangan Panaskan Teh di dalam Microwave, Ini Temuan Para Ilmuwan

Selain wadah dan makanan yang sudah disebutkan, hindari memanaskan microwave tanpa benda apa pun di dalamnya.

Karena gelombang mikro yang dihasilkan akan terpantul kembali ke magnetron.

Jika dibiarkan hal tersebut berisiko memicu kebakaran dan merusak mesin microwave.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com