KOMPAS.com - Belum lama ini, seorang ibu di Florida dinyatakan bersalah atas kematian anaknya yang masih berusia 18 bulan bernama Ezra pada tahun 2019.
Wanita bernama Sheila O'Leary (39) itu kini harus mendekam di penjara karena terbukti lalai dan mengakibatkan kematian pada sang anak.
Sheila diketahui memberikan makanan vegan berupa sayur dan buah-buahan pada Ezra hingga berat badannya hanya sekitar 7,7 kg atau berada di bawah standar bayi lainnya.
Hal itu pun membuat Ezra malnutrisi dan dehidrasi lalu akhirnya meninggal dunia dalam tidurnya.
Baca juga: Ibu Vegan Bersalah atas Kematian Bayinya, Hanya Beri Makan Buah dan Sayur Mentah
Secara umum, pola makan vegetarian sebenarnya bisa menyehatkan bagi anak-anak asalkan kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Namun, seorang dokter anak di Palo Alto Medical Foundation, Dr Manisha Panchal, MD, mengungkapkan bahwa menerapkan pola makan vegan untuk anak kecil atau bayi akan menjadi lebih rumit dan berisiko tinggi.
Sebab, pola makan vegan tidak menggunakan produk hewani apa pun, termasuk telur atau susu.
Hal ini menimbulkan beberapa risiko bagi bayi karena tingkat pertumbuhannya yang sangat cepat.
"Bayi dan anak kecil hanya membutuhkan lebih banyak protein, kalsium dan vitamin D, serta B12 daripada orang dewasa," kata Dr Panchal.
"Nutrisi ini berlimpah dalam susu dan produk susu, yang tidak diperbolehkan oleh pola makan vegan," sambungnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.