Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strict Parents, Pola Asuh Orangtua yang Menuntut Anak

Kompas.com - Diperbarui 25/09/2022, 14:42 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah strict parents kini semakin sering diperbincangkan di internet, merujuk pada orangtua yang bersikap tegas pada anaknya.

Sesuai dengan makna katanya, strict parent menggambarkan pola asuh pada anak yang terlalu menuntut.

Melansir Parenting for Brains, dalam ilmu psikologi mendefinisikannya sebagai pola asuh orangtua yang menempatkan standar dan tuntutan tinggi pada anak-anak mereka.

Gaya pengasuhan tersebut cenderung otoriter, mereka akan bertindak tegas pada beberapa hal yang menyangkut anak-anaknya, seperti nilai kedisplinan, kepatuhan, hingga pilihan atau keputusan anak.

Kebanyakan strict parents juga tidak mengizinkan anak-anak mereka menyuarakan pendapat atau mempertanyakan tentang keputusan yang orangtua buat.

Mereka mempraktikkan gaya pengasuhan orangtua yang punya kendali terhadap anak.

Baca juga: Pola Asuh Orangtua di Jepang yang Bisa Kita Contoh

Ciri-ciri strict parents

Pola asuh orangtuaParenting for Brains Pola asuh orangtua
Pandangan orangtua yang patut dihargai sepertinya jadi alasan terkuat banyak yang menerapkan gaya pengasuhan ini.

Mereka cenderung tidak menyadari bahwa aturan yang diterapkan cenderung mengunci kebebasan anak dalam banyak hal.

Tapi, semua itu bertujuan baik agar anak tidak mengalami hal-hal buruk atau kekacauan yang dialami orangtua saat mereka masih muda.

Sebagian besar strict parents membenarkan pilihan gaya pengasuhan yang seperti itu atas alasan pola asuh terbaik bagi buah hatinya.

Mereka tidak ingin anak-anak punya karakter membangkang, sebab pola asuh yang membebaskan dianggap membuat anak-anak berani melawan orangtua hingga tidak menjadi pribadi penurut.

Mungkin para orangtua tidak menyadari bahwa pola asuh yang mereka terapkan adalah strict parents.

Namun, ciri-ciri pola asuh strict parents dapat digambarkan melalui perilaku berikut ini.

1. Memiliki banyak aturan ketat dan menuntut
2. Menuntut anak mereka mematuhi aturan tanpa toleransi
3. Menghukum jika anak tidak patuh atau melanggar sesuatu
4. Menggunakan kata-kata kasar terhadap anak
5. Memiliki harapan tinggi terhadap anak yang tidak realistis
6. Tidak menoleransi kesalahan
7. Menganggap keputusan orangtua selalu benar
8. Ada batas antara orangtua dan anak
9. Bersikap dingin dan tidak terlalu responsif pada anak
10. Memandang prestasi nilai akademis menjadi suatu keberhasilan

Baca juga: Banjir Kritik soal Pola Asuh Anak, Shandy Aulia: Enggak Semua Cara Parenting Kita Sama

Dampaknya pada anak

Ada beberapa risiko atau dampak dari perilaku terlalu menuntut. Misalnya, anak memiliki perilaku antisosial, pemarah, memberontak dan melawan akibat terlalu dikekang.

Anak-anak akan belajar apa yang mereka jalani dan dicontohkan orangtua.

Ketika orangtua mendisiplinkan anak-anak dengan emosi, hukuman, atau ancaman, maka mereka akan berlaku demikian ketika emosinya tidak stabil.

Akibatnya, anak telah belajar menjadi lebih memberontak, impulsif, pemarah, ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.

Baca juga: Studi: Anak Butuh Pola Asuh Konsisten demi Perkembangan Otaknya

Selain itu, pola asuh tersebut juga memicu anak menjadi pembohong karena secara tidak langsung mengajarkan mereka untuk selalu berkata "iya" daripada mengutarakan yang sesungguhnya.

Mereka akan cenderung berperilaku baik di dalam rumah, tetapi menjadi orang berbeda ketika tidak ada orangtua di rumah atau di luar rumah.

Anak-anak juga akan merasa tidak berharga dan kurang percaya diri, karena mereka tidak terlatih dalam mengambil keputusan.

Efek yang paling merusak dari gaya pengasuhan strict parents adalah munculnya ketegangan pada hubungan orangtua dan anak.

Sebab, tidak semua anak suka dikendalikan. Mereka perlu belajar untuk lebih mandiri dalam mengambil sikap dan keputusan.

Pada orangtua yang terlalu mengontrol anak, pikirkan lagi hubungan itu sampai 20 tahun mendatang.

Baca juga: 5 Tips Pola Asuh Anak ala Kimbab Family

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com