Sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk menciptakan program etika dan kepatuhan pasti memiliki budaya yang lebih terbuka dan mendorong orang-orang di dalamnya untuk bisa bersuara jika terjadi pelanggaran kerja.
Saat proses wawancara kita bisa menanyakan tentang apakah ada budaya untuk menyuarakan pendapat atau tidak di perusahaan.
Jika orang merasa tidak aman untuk menyampaikan kekhawatiran di tempat kerja, maka etika perusahaan terhadap karyawannya layak dipertanyakan.
Dan karyawan mungkin merasa kurang terlibat sehingga mereka akan berhenti berusaha dalam pekerjaan tersebut.
Baca juga: Lingkungan Kerja Toxic ala Milenial dan Gen-Z
Ini adalah masalah besar. Karyawan tidak akan berbicara tentang masalah yang mereka hadapi jika mereka merasa takut dihukum atau dibalas.
Untuk mempromosikan budaya etika yang sehat, proses pendisiplinan perusahaan harus transparan, akuntabel, konsisten, dan melindungi mereka yang melaporkan pelanggaran, terlepas dari apakah pelanggaran itu dilakukan oleh CEO atau oleh seseorang yang memiliki kekuasaan.
Ketika melakukan wawancara kerja, kita bisa menanyakan hal ini, terutama mengenai sumber daya manusia dan struktur kepatuhan yang diterapkan di dalam perusahaan.
Nelson menyarankan kita untuk tidak mengambil pekerjaan di perusahaan yang terlihat jelas memiliki potensi merugikan. Terlebih jika kita memiliki pilihan lain yang lebih baik.
"Bahkan jika sebuah skandal tidak dipublikasikan sekarang, perusahaan yang membuat kesalahan pasti akan segera diketahui publik," terangnya.
"Ketika itu terjadi, nama perusahaan akan memiliki reputasi yang buruk dan itu membuat karyawan yang sudah bekerja di sana menjadi lebih sulit untuk pergi maupun mencari pekerjaan di tempat lain," ungkap dia.
Sebaliknya, carilah perusahaan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai kita, sehingga kita merasa lebih termotivasi dan mungkin lebih mudah untuk berkembang.
Baca juga: 8 Tanda Lingkungan Kerja Toxic, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.